Selama beberapa tahun terakhir, beberapa orang-orang di seluruh dunia telah mengembangkan obsesi terhadap drama kriminal atau film dokumenter true crime. Termasuk beberapa penayangan doku-drama bertema kriminal yang mengangkat penipu, pembunuh berantai, dan sejenisnya yang ternyata ditonton banyak orang.
Sebut saja serial seperti 'Inventing Anna', yang menerima lebih dari 77 juta jam penayangan dalam minggu pertama peluncurannya. Atau film dokumenter Netflix 'Tinder Swindler' yang mengumpulkan 45,8 juta jam penayangan dalam minggu pertama bulan Februari saja. Belum lagi serial tentang Jeffrey Dahmer atau Mindhunter.
Baca Juga: 4 Fakta Serial Netflix 'Inventing Anna': Kisah Nyata Gadis Muda Tipu Kaum Elite New York
Nah, munculan pertanyaan tentang mengapa banyak orang menyukai dokumenter kriminal, bahkan terobsesi, khususnya para penonton di negara maju. Pakar kepolisian dan kriminologi, Jennifer Schmidt-Petersen, di The University of Law menjelaskan kenapa seseorang bisa terpikat dengan tontonan seperti itu.
Berikut adalah beberapa pendapat dari sang pakar mengapa drama kriminal berdampak sangat besarnya pada pemirsa.
1. Menonton drama kriminal memberikan wawasan terhadap budaya struktur kekuasaan dan gagasan kontemporer seputar kejahatan.
Drama kriminal memberi wawasan tentang budaya, norma serta kecemasan dan nilai manusia. Para penontonnya mempelajari bila kejahatan memiliki struktur dalam relasi kuasa. Mereka bebas mempelajari para kriminal dalam ruang lingkup yang aman dan terkontrol tanpa keluar dan turun lapangan. Ibaratnya jadi penyelidik tapi gak merasakan bahaya.
“Sebagai sumber hiburan budaya populer, drama kriminal memungkinkan kita mengalami ketakutan dan kengerian namun tetap berada di lingkungan yang terkontrol," kata Jennifer Schmidt-Petersen.
2. Menjadi detektif: memecahkan teka-teki dan spekulasi tentang motif dari drama kriminal.
Dengan menonton drama kriminal atau true crime,membuka keinginan alami kita untuk memecahkan teka-teki dan misteri dan berspekulasi tentang mengapa penjahat bertindak seperti itu. Seperti halnya detektif yang memecahkan kasus, namun lewat tontonan.
"Dengan mengikuti investigasi di TV, orang dapat berperan sebagai detektif dan melihat apakah mereka dapat mengetahui "penjahat" sebelum aparat penegak hukum menangkap pelaku yang sebenarnya dan sensasi mencari tahu itu menarik dan dapat menginspirasi serta memberdayakan."
3. Keinginan alami manusia ingin melihat keadilan ditegakkan: orang jahat harus dapat ganjaran!
Selain dapat memeriksa sisi gelap umat manusia dari jarak yang aman, menonton dokumenter true crime atau serial drama kriminal dapat membawa elemen penting lainnya, yaitu keinginan alami manusia akan keadilan.
Orang-orang diinvestasikan secara emosional dan ingin melihat para penjahat yang melakukan kesalahan ditangkap dan dihukum. Melihat drama ini bisa sangat memuaskan bagi pemirsa.
4. Persepsi dan harapan dari sistem hukum serta melihat metode penyelidikan yang benar.
Representasi media tentang peradilan pidana akan mempengaruhi persepsi dan harapan terhadap sistem hukum. Kita sering melihat orang ditampilkan sebagai 'baik' atau 'jahat'.
Misalnya, penjahat sering digambarkan sebagai orang luar atau sebagai 'orang beda', dengan fokus pada hal-hal yang tidak biasa.
Ada juga diskusi seputar "Efek CSI". Ini adalah fenomena yang terkait dengan menonton acara televisi berbasis forensik dan kejahatan. Drama fiksi CSI itu tak semua benar sungguhan. Namun dengan dokumenter true crime atau drama kriminal, perspektif orang akan diarahkan ke sistematika hukum yang benar.
