Industri Film Indonesia Dikagumi Belanda, Dianggap Berani Angkat Isu Krusial

- Minggu, 5 Maret 2023 | 14:28 WIB
Film Sri Asih. (Screenplay Bumilangit) Marsiti dan Sapi-Sapi. (Palari Films)
Film Sri Asih. (Screenplay Bumilangit) Marsiti dan Sapi-Sapi. (Palari Films)

Industri film Indonesia yang terus berkembang membuat banyak karya-karya pada sineas Tanah Air mendapat pujian. Termasuk di antaranya dari media massa Belanda, yang menilai kalau sineas Indonesia berani mengeksplorasi isu-isu krusial.

Sejumlah media massa di Rotterdam, Belanda, sempat mengagumi dunia sinema Indonesia dan membuat ulasan mendalam tentang kebangkitan film Indonesia. Ada tujuh film karya anak bangsa dalam gelaran bergengsi International Film Festival Rotterdam (IFFR) 2023.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Hilmar Farid, yang turut hadir dalam gelaran IFFR 2023 beberapa waktu lalu.

Baca juga: Perani ART, Michelle Ziudith Sulit Lepas dari Karakter: Jadi Kebiasaan Duduk di Lantai

"Uniknya, media di sana menulis panjang tentang film kita yang menurut mereka temanya sangat luar biasa. Mereka kaget, kok orang-orang di Indonesia bisa mengeksplorasi tema-tema yang berkaitan dengan keragaman, identitas, seksualitas, dan lainnya? Respon saya, ya kalian saja yang telat tahu," tawa Hilmar, dikutip Antara, Minggu (5/3/2023).

Hilmar menjelaskan, media massa di Belanda terkejut dengan kemampuan para sineas Indonesia. Khususnya dalam mengeksplorasi sejumlah tema yang berkaitan dengan kemanusiaan dan keberagaman. Berkat kemampuan karya anak bangsa, Indonesia semakin diakui dalam industri film manca negara.

"Saya jelaskan kepada mereka bahwa sebenarnya Indonesia sudah lama mengeksplorasi tema-tema semacam itu. Karenanya ketika ada banyak film kita yang tembus festival film bergengsi, hal itu adalah konsekuensi logis dari capaian teman-teman film selama ini," jelasnya.

Baca juga: Michelle Ziudith Akui Karakter Peran di Film Kerap Terbawa ke Dunia Nyata: Jadi Bermasalah

Tujuh film yang menorehkan prestasi tampil pada IFFR 2023 adalah Like and Share (Gina S. Noer), Sri Asih (Joko Anwar), Deadly Love Poem (Garin Nugroho), Mayday! May Day! Mayday! (Yonri Revolt), The Myriad of Faces of The Future Challengers (Yuki Aditya dan I Gde Mika), dan Evacuation of Mama Enola (Anggun Priambodo), serta Marsiti dan Sapi Sapi (Wisnu Surya Pratama).

"Luar biasa sekali ya karya teman-teman saat ini, hadir di banyak festival internasional berkualitas. Saya melihat hal ini memang karena ada peningkatan kualitas terutama sineas muda yang bikin film pendek atau animasi dengan ragam yang sangat banyak," papar Hilmar.

Para sineas Indonesia mendapatkan posisi istimewa dalam gelaran yang dimulai sejak tahun 1972 tersebut, karena menyumbang film terbanyak dibandingkan dengan partisipan dari negara-negara lain.

Artikel menarik lainnya: 

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

X