Rumah produksi MD Pictures ingin mengangkat film horor Indonesia agar bisa naik kelas dan mendobrak rekor box office baru. Untuk mewujudkannya, MD Pictures jor-joran di film Sewu Dino dengan menghabiskan biaya produksi sebesar Rp18 miliar.
"Ini hampir belum biaya promosi aja sudah sampai 17-18 miliar. Di bawah 20 miliar. jadi cukup tinggi biaya produksi," ujar Manoj Punjabi selaku pendiri rumah produksi MD Entertaiment di Senayan Park, Jakarta Pusat, Rabu (13/4/2023).
Awalnya, Manoj membatasi budget untuk berada di bawah Rp11 miliar. Hanya saja untuk menunjang kualitas produksi dan tuntutan sutradara budget tersebut dinilai tidak mencukupi. Oleh karena itu, MD Pictures menyanggupi budget yang dinilai besar itu agar kualitas produksi bisa terjaga.
Baca Juga: Manoj Punjabi Sebut "Sewu Dino" Punya Potensi Box Office seperti "KKN di Desa Penari"
"Tadinya kami budgetnya mau di bawah 11 M, tapi ga mungkin dengan production value dan tuntutan sutradara juga semuanya yang terbaik. Tadi anda denger sendiri, pas Rio Dewanto bilang 'ini gila microfonenya biasa yang besar ditaruh di belakang ini kecil banget'. Hal begitu kan mengeluarkan budget ya," beber Manoj.
MD Pictures juga tak segan mengeluarkan budget tersebut lantaran sang sutradara, Kimo Stamboel, memiliki alasan kuat untuk menyediakan peralatan yang lebih canggih dalam syuting Sewu Dino.
"Uuntuk kenyamanan syuting dan sutradaranya saya menghargai juga, minimal sutradaranya tahu, bukan bakar duit. Tapi duitnya sesuai untuk apa yang dibutuhkan, supaya lebih produktif dan lebih baik lagi," terang Manoj Punjabi.
Terkait hal ini, Rio Dewanto juga mengungkapkan kekagumannya pada peralatan yang dilibatkan dalam proses syuting Sewu Dino. Menurutnya, peralatan syuting yang dilibatkan begitu canggih dan berbeda dari syuting yang pernah ia jalani sebelumnya.
Baca Juga: Alasan Manoj Punjabi Mau Garap Film 'Bismillah Kunikahi Suamimu': Judulnya Kontroversial
"Saya lihat syuting sama Mas Kimo itu alatnya canggih banget, lampu mau dim itu tinggal diatur, clip on juga kecil banget, gak merepotkan seperti yang besar-besar. Jadi saya pikir wah ini the real cinema," tandas Rio Dewanto.
Artikel Menarik lainnya:
