Kontroversi Ezra Miller seolah membuat bencana terhadap masa depan The Flash. Namun menariknya, screening test film tersebut meraih skor tertinggi sejak trilogi The Dark Knight milik Christopher Nolan.
Laporan The Hollywood Reporter menyebutkan, film The Flash memberikan kesan yang baik saat screening test. Pihak yang menonton film tersebut menilai bahwa The Flash sebagai salah satu yang terbaik di DC.
"The Flash telah menerima beberapa skor tertinggi pada saat screening test sejak trilogi Dark Knight milik Nolan," demikian tulis The Hollywood Reporter.
Screening test dengan hasil positif itu tentu saja sangat kontras dengan hasil screening test film Batgirl yang akhirnya menyebabkan film tersebut batal dirilis.
Diketahui, trilogi The Dark Knight yang terdiri dari Batman Begins, The Dark Knigh dan The Dark Knight Rises dianggap sebagai film DC yang paling mengesankan.
Tidak hanya itu, trilogi tersebut dianggap sebagai proyek sinematik superhero terbesar sepanjang masa.
Jika The Flash benar-benar mendapatkan skor yang tinggi pada saat screening test, tidak ada alasan bagi Warner Bross Discovery dan DC untuk membatalkan merilis film tersebut karena kontroversi Ezra Miller.
Warner Bross Discovery sedang dalam keputusan yang bimbang, akan menghapus atau tetap merilis film The Flash di tengah permasalahan yang dihadapi oleh pemeran utamanya, Ezra Miller.
Sebelumnya, Warner Bros dilaporkan tak akan memakai Ezra Miller lagi sebagai Barry Allen setelah film The Flash tayang imbas keterlibatannya dalam serangkaian kasus hukum.
Seperti diketahui, Ezra Miller telah memainkan perannya sebagai The Flash, pahlawan berkecepatan super pertama kali pada Batman vs Superman: Dawn of Justice pada 2016.
Ezra Miller telah ditangkap oleh polisi sebanyak dua kali dalam beberapa bulan terakhir di negara bagian Hawaii.
Dia dituduh telah melakukan serangan fisik serta mencuci otak berusia 18 tahun Gibson (sebelumnya Tokata) Iron Eyes dan hingga membuat mereka jauh dari orang tua.
Terbaru, Ezra Miller dituduh telah melakukan pelecehan terhadap anak berusia 12 dan pengadilan telah mengeluarkan perintah untuk melakukan pencegahan terhadapnya setelah seseorang yang mengaku ibu korban membuat laporan.
