Bagi pasangan muda yang sedang berencana menikah, diskusi kepemilikan agaknya menjadi topik penting yang wajib dibahas. Hal ini bukan tanpa alasan, pasalnya dari tahun ke tahun harga properti kian naik, sementara jumlah penghasilan masih stagnan.
Selain itu, pemenuhan gaya hidup seperti fashion, makanan cepat saji, kebiasaan ngopi, hingga travelling juga disebut jadi alasan utama anak muda sulit mendapatkan hunian layak dan strategis. Apa benar demikian?
Baca juga: Kisah Wanita yang Sukses Bisnis Henna Instan, Berhasil Beli Rumah dan Mobil Mewah
Meski tak sepenuhnya benar, faktor borosnya gaya hidup memang menjadi salah satu penyebab anak muda cenderung sulit memiliki rumah. Di sisi lain, ternyata banyak di antara milenial yang jadi sandwich generation sehingga pengeluaran pun lebih banyak bahkan pas-pasan.
Lalu, apa yang bisa dilakukan agar kaum muda bisa membeli rumah impiannya? Nah mengutip dari Heritage, berikut 3 hal yang bisa membantu milenial dan pasangan muda untuk memiliki rumah impian. Yuk simak!
1. Berhemat dan menabung
Jika ingin memiliki hunian impian di usia muda kamu sebaiknya perlu membatasi gaya hidup dan pola konsumsi. Mulailah untuk berhemat dan meninggalkan gaya hidup boros yang hanya menghambur-hamburkan uang.
Sebaliknya cobalah untuk menabung. Nah agar menabung lebih terstruktur dan mudah, kamu harus mengikuti rumus keuangan ampuh yaitu, 40-30-20-10.
Jika dirinci, pendapatmu harus disisihkan 40 persen untuk keperluan harian, 30 persen untuk utang, 20 persen untuk investasi dan tabungan, dan 10 persen untuk keperluan sosial.
Konsisten menerapkan rumus keuangan ini kemungkinan besar akan membuat kondisi keuangan jadi lebih baik, merasa lebih aman, dan bisa mewujudkan tujuan membeli rumah.
2. Menentukan budget rumah impian
Sembari menabung dana membeli rumah, kamu perlu melakukan survei dan menentukan budget rumah yang akan dibeli. Ukurlah kemampuanmu membeli rumah dengan menghitung jumlah penghasilan setahun dikali lima.
Jika gaji tahunan sebesar 80 juta, maka kisaran harga rumah yang mampu kamu beli adalah 350–370 juta. Jangan lupa pula kamu perlu memikirkan biaya tambahan seperti sertifikat, akta jual beli, notaris, dan biaya lainnya.
Setelah mengetahui kemampuanmu, kamu pun bisa memilih lokasi rumah yang strategis. Misalnya dekat dengan kantor, transportasi umum, pusat perbelanjaan, sekolah, fasilitas kesehatan, dan lainnya.
Kamu tak perlu khawatir, karena kini banyak rumah yang berkonsep Transit Oriented Development (TOD) atau Micro Housing. Jika jenis perumahan tidak bisa dicapai, memilih rumah bekas bukanlah ide buruk. Kamu bisa mencari di antaranya yang strategis dengan kondisi baik.
3. Manfaatkan KPR
Sulitnya membeli rumah bisa diatasi kaum muda dengan memanfaatkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). KPR adalah alternatif favorit untuk membeli dan memiliki rumah di tengah terus naiknya harga properti.
Skema cicilan yang diberikan dari KPR pun bisa disesuaikan dengan kemampuan masyarakat, biasanya maksimal 20 tahun.
Nah jika pilihanmu jatuh ke KPR, maka jangan lupa untuk memeriksa status legalitas developer atau hak kepemilikan rumah. Tanyakan bukti Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Sertifikat Hak Milik (SHM), dan lain-lain.
Artikel Menarik Lainnya:
- Punya Ego Tinggi dan Gak Suka Ditentang, 4 Zodiak Ini Terkenal Keras Kepala, Kamu juga?
- 5 Kebiasaan yang Berdampak Buruk Bagi Mental, Jangan Lakukan!
- 5 Pelajaran Penting yang Bisa Kamu Petik Usai Depresi, Salah Satunya Gak Mudah Menghakimi
