Mantan Perawat Sukses Jualan Nasi Padang di Belanda, Sampai Buka 3 Restoran!

- Kamis, 30 Desember 2021 | 17:54 WIB
Irmansyah (berompi hitam) pemilik Warung Anisah. (Rosi Meilani/IDZ Creators)
Irmansyah (berompi hitam) pemilik Warung Anisah. (Rosi Meilani/IDZ Creators)

Jalan hidup orang enggak ada yang tahu. Kalimat itu cocok untuk menggambarkan sosok Irmansyah Harahap, pria asal Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat yang sukses berbisnis restoran di Belanda. Awal mula kedatangan Irmansyah ke Negeri Kincir Angin bukan untuk membuka restoran, melainkan berkarir sebagai tenaga kesehatan.

Berbekal pendidikan dan pengalamannya bekerja di sebuah rumah sakit di Medan, Sumatera Utara, Irmansyah bersama istrinya, Donna Sebayang lulus seleksi sebagai perawat di Belanda pada 2002. Namun, sebelum bekerja sebagai perawat di rumah sakit, keduanya mengikuti pendidikan di Albeda College, Rotterdam. 

-
Pengunjung Warung Anisah di Belanda. (Rosi Meilani/IDZ Creators)

Usai menyelesaikan pendidikan, Irmansyah kemudian bekerja sebagai perawat di Bijnkershoek, Utrecht. Sedangkan istrinya, sempat bekerja di Rumah Sakit Sint Lukas Ziekenhuis, Amsterdam. 

Sambil menjalani profesi sebagai perawat, sesekali mereka berjualan makanan Indonesia. Masakan Donna ternyata disukai oleh teman-temannya yang merupakan orang asli Belanda.

-
Pengunjung Warung Anisah di Belanda. (Rosi Meilani/IDZ Creators)

Sadar peluang bisnis makanan Indonesia sangat besar, akhirnya mereka memberanikan diri untuk membuka stand di sebuah pasar malam di Belanda dengan modal sekitar Rp160 juta.

Modal tersebut belum termasuk membayar tujuh orang karyawannya dan membeli bahan-bahan pokok. Tapi semuanya enggak sia-sia karena pembelinya membeludak. 

Rendang menjadi salah satu makanan yang paling laku. Dari 34 stand makanan yang ada, stand milik Irmansyah dan Donna paling banyak dikunjungi pengunjung. Kesuksesan di pasar malam itu membuat mereka berpikir untuk menekuni bidang kuliner, khususnya makanan Indonesia.

-
Menu makanan Warung Anisah di Belanda. (Rosi Meilani/IDZ Creators)

Donna kemudian keluar dari pekerjaanya sebagai perawat dan fokus membuka restoran pada 2013 dengan nama Warung Anisah. Warung tersebut berlokasi di Hilversum sebuah kota kecil berjarak 25 km dari Amsterdam.

Warung Anisah ternyata berkembang pesat, hingga akhirnya Irmansyah juga ikut keluar dari profesinya sebagai perawat. Irmansyah sempat memiliki tiga restoran, sayangnya pandemi Covid-19 melanda hingga satu diantaranya terpaksa tutup. 

-
Pengunjung Warung Anisah di Belanda. (Rosi Meilani/IDZ Creators)

Sekarang ada dua Warung Anisah di Belanda yaitu di Utrecht dan Breukelen. Kedua Restoran tersebut sangat terkenal dengan menu andalannya nasi padang dan sate padang. Sementara untuk minuman restoran ini juga menyajikan es cendol dan es teler durian.

Untuk desert-nya Warung Anisah menjual kue lupis dan kue bugis ketan. Bisnis di negara asing bukan hanyal soal keuntungan, namun ada misi lain yaitu memperkenalkan kuliner Indonesia. 

“ Saya bangga bisa memperkenalkan makanan Indonesia di Belanda. Senang juga banyak pelanggan yang jauh datang khusus ke Warung Anisah. Kadang mereka menempuh perjalanan 2 sampai 3 jam demi nasi padang dan lontong sayur,” ujar Irmansyah kepada Tim IDZ Creators.

-
Irmansyah (berkaos hitam) pemilik Warung Anisah di Belanda. (Rosi Meilani/IDZ Creators)

Pelanggan Warung Anisah enggak hanya orang lokal dan WNI di Belanda saja. Tetapi juga dari Belgia, Jerman, Prancis, Swiss, Italia, Finlandia, dan Denmark. Menjaga kualitas makanan dan kerja keras adalah kunci kesuksesan Irmansyah.

Terlebih di masa pandemi Covid-19 dituntut untuk selalu inovatif. Selain membuat menu-menu baru, Warung Anisah juga buka layanan pesan antar untuk area Belanda dan Belgia. 

Halaman:

Editor: Yayan Supriyanto

Tags

Terkini

Ada dari Sumatra, Ini 3 Smart City di Indonesia

Minggu, 28 April 2024 | 11:35 WIB

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB
X