Kisah Tukang Servis Payung, 20 Tahun Keliling Solo Demi Selembar Uang Rp50 Ribu

- Selasa, 22 Februari 2022 | 09:21 WIB
Manto, tukang servis payung dan sol sepatu di Solo (Fifta Angga Hidayat/IDZ Creators)
Manto, tukang servis payung dan sol sepatu di Solo (Fifta Angga Hidayat/IDZ Creators)

Panas terik mentari, hujan dan debu jalanan adalah teman baik bagi Manto. Pria asal Jatisrono, Wonogiri, Jawa Tengah ini setia mengayuh sepeda jengkinya menyusuri kampung demi kampung di Kota Solo, Jawa Tengah, demi mencari rejeki.

Manto adalah solusi buat warga yang sepatu atau payungnya rusak. Berbekal ‘alat tempur’ yang ia taruh di kotak kayu di jok belakang sepeda, Manto menawarkan jasa servis sol sepatu dan payung rusak.

-
Manto membetulkan payung yang rusak (Fifta Angga Hidayat/IDZ Creators)

Sesekali ia berhenti kala pelanggan memanggilnya. Dengan sigap, Manto membenarkan payung yang rusak, berbekal kemampuan yang ia dapat secara otodidak. Nama Manto memang enggak asing lagi buat warga kampung di Solo, karena ia sudah menjalani profesinya selama 20 tahun.

-
Manto berkeliling Solo sejak 20 tahun lalu (Fifta Angga Hidayat/IDZ Creators)

Kepada Tim IDZ Creators, Manto mengaku awalnya ia berjalan kaki demi mencari rejeki.

"Dulu jalan kaki mas. Ada sedikit rejeki saya belikan sepeda ini biar tidak capek kalau keliling,” ujar Manto sembari memperbaiki payung yang rusak. 

Selama di Solo, Manto dan keluarga ngekos di sekitaran Pasar Ngemplak dengan biaya Rp200 ribu sebulan. Biasanya ia pulang ke Jatrisono, Wonogiri setiap dua minggu sekali.

-
Sepeda tua yang setia menemani Manto (Fifta Angga Hidayat/IDZ Creators)

Sebelum jadi tukang servis sol sepatu dan payung, Manto mengaku pernah mengadu nasib ke Kalimantan berjualan es puter.

"Sekarang enggak mau jauh dari keluarga mas, anak saya protes. Mending di sini saja" kata Manto. 

-
Kotak 'alat tempur' Manto di jok belakang sepedanya (Fifta Angga Hidayat/IDZ Creators)

Manto adalah contoh kepala keluarga yang tekun dan gigih bekerja meski penghasilan dari servis keliling enggak menentu. Pekerja seperti dirinya juga kian tergerus jaman, namun Manto tetap bertahan. 

-
Peralatan kerja Manto (Fifta Angga Hidayat/IDZ Creators)

Manto rela berpeluh melawan cuaca demi menghidupi istri dan anak bungsunya yang masih duduk di bangku kelas satu SLTP.

"Ya tidak pasti (penghasilan) mas. Kalau dirata-rata sehari dapat bersih Rp25 ribu sampai Rp50 ribu”, ujar Manto.

Memang, Manto enggak mematok ongkos untuk jasa memperbaiki sepatu atau payung.

“Tergantung tingkat kerusakannya. Kalau rusak ringan, harganya Rp7.500. Kalau rusak parah bisa sampai Rp30 ribu.” Pungkas Manto sambil berlalu dan mengayuh sepeda tuanya.

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Ada dari Sumatra, Ini 3 Smart City di Indonesia

Minggu, 28 April 2024 | 11:35 WIB

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X