Mardigu Wowiek yang dijuluki Bossman Sontoloyo memberikan semangat yang cukup positif terhadap mereka yang baru lulus kuliah tapi masih tidak memiliki pekerjaan alias menganggur.
Dia menyebutkan kalau setiap orang jangan malu mengekspresikan dirinya hingga bisa dikenal oleh lingkungannya.
"Bossman saya baru lulus kuliah dan nganggur. Ada solusi dr Boss? Tiap hari di rumah cumah main nongkrong," begitulah pertanyaan yang datang salah seorang followernya kepada Mardigu seperti yang dikutip Indozone, Rabu (5/1/2022).
Menurut Mardigu tidak ada nasihat tertentu yang bisa ditujukan untuk para pengangguran ini. Katanya ada cara klasik menghadapi beginian. Bukan solusi konkret, tapi soal mental dan pola pikir.
Untuk memulainya, Mardigu seorang harus mampu mencetak 'gol pertama'. Caranya harus mampu memikul tanggung jawab.
"Caranya mencetak gol pertama? Ia harus mulai menyadari bahwa hidupnya 100% adalah tanggungjawabnya, bukan tanggungjawab orangtua ataupun keluarganya. Ia harus sadar bahwa ia adalah pemimpin dari dirinya sendiri. Tidak bergantung pada siapapun kecuali pada dirinya dan Tuhan," kata Mardigu dalam akun Instagramnya seperti yang dikutip Indozone, Rabu (5/1/2022).
Setelah gol pertama diciptakan, gol kedua bisa ia ciptakan dengan menyingkirkan sifat gengsi dan malu.
Gengsi kerja serabutan, gengsi berjualan, gengsi berkumpul kenalan dengan orang baru. Malu mengekspresikan dirinya. Malu mengemukakan pandangannya di social media.
"Ketika dua gol itu sudah ia ciptakan, pengalaman saya, gol ketiga dan seterusnya akan tercipta," sebut Mardigu.
"Dari mana? Saya tidak tahu, karena itulah keajaiban hidup. Usaha dan rasa bertanggungjawab yang ia lakukan akan menular dan menghasilkan energi positif ke sekeliling," tambahnya.
Menurutnya energi positif itu bisa jadi tetangga tiba-tiba memberi informasi lowongan yang tepat karena melihat dia baik dan serius, bisa jadi teman barunya menjadi rekan jualan dan membantu dia survive. Itulah hidup.
Dia menjelaskan ketika anak muda lulus di masa covid, kenyataan hidup otomatis sudah menang 1-0 melawan dia, karena lowongan kerja makin sedikit.
Perusahaan banyak yang tutup. Kalau dia ngak ada pengalaman magang kerja/berjualan, dia sudah kalah 2-0.
Kalau jaringan pertemanan dia sedikit, kalahnya 3-0. Kalau orangtuanya ngak punya uang untuk kiriman bulanan lagi, dia sudah kalah 4-0. kalau dia kehilangan semangat, kalah telak 6-0.
