Tren fashion selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Hal ini anak muda selalu memburu outfit yang sedang trending. Salah satu yang saat ini lagi ngehits adalah thrifting, atau tren berburu pakaian atau produk fashion bekas sisa impor. Tren ini naik daun karena pembelinya bisa mendapatkan pakaian dengan arga sangat murah dibanding membeli pakaian baru.
Kalau beruntung, pembeli bisa mendapatkan pakaian bekas namun branded atau bermerek.
Tren inilah yang dimanfaatkan oleh Onok Slastyan, warga Pucangan, Kartasura, Jawa Tengah. Sudah beberapa tahun ini Onok, panggilannya membuka toko busana second impor dengan harga terjangkau.
Di toko kecilnya, berjejer aneka produk fashion bekas atau sisa impor berupa kaus, sweater, celana dan jaket.
Aneka produk fashion tersebut dijual Onok mulai dari Rp35 ribu sampai ratusan ribu Rupiah tergantung model, kualitas dan merek. Bukan hanya offline, Onok juga menjual produknya melalui sistem online lewat marketplace.
Kepada Tim Z Creators, Eko Primaryanto, Onok mengaku membeli barang dagangannya dalam bentuk paket karungan besar atau bal-balan yang berisi 100-300 pcs baju, jaket atau celana dari Bandung. Untuk satu karung produk fashion tersebut, Onok harus mengeluarkan kocek antara Rp7-8 juta.
Siapa sangka, berbisnis pakaian branded second menjadi pembuka rezeki buat Onok. Karena kalau sedang beruntung, ia bisa balik modal hanya dengan menjual 20 pcs pakaian atau produk fashion.
Tertarik mencoba bisnis ini?
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.