Kisah Carlo, Drumer Jikustik yang Kini Banting Setir Jualan Seafood di Klaten

- Kamis, 20 April 2023 | 12:23 WIB
Carlo, drummer Jikustik banting setir jualan seafood. (Z Creators/Edelweish Ratushima)
Carlo, drummer Jikustik banting setir jualan seafood. (Z Creators/Edelweish Ratushima)

Perjalanan hidup seseorang memang tidak ada yang tahu. Semula menggeluti dunia musik dengan banyak penggemar, kini banting setir menjadi pelaku UMKM kuliner. 

Diakui memang baru merintis, namun usahanya sudah menghasilkan cuan dan memikat para pecinta kuliner di Klaten dan sekitarnya. Itulah perjalanan hidup Carolus Liberianto (45), drummer Jikustik.

Di dunia musik Tanah Air, nama Jikustik pasti sudah tidak asing lagi. Beberapa albumnya sempat meledak di pasaran dan digandrungi banyak orang, terutama kaum hawa. 

Masih ingat tembang  'Seribu Tahun Lamanya', 'Saat Kau Tak di Sini', 'Setia, dan lain-lain'? Jikustik yang digawangi Pongky Bharata, Icha, Dadi, Adhit, dan Carolus yang biasa disapa Carlo, adalah grup band yang lahir di Yogyakarta tahun 1996.

-
Carlo, mantan drummer Jikustik banting setir jualan seafood. (Z Creators/Edelweish Ratushima)

Kembali ke usaha yang digeluti Carlo beserta istrinya. Pasutri ini sebelum membuka Oyo Deliish di Kampung Kuliner (Kamkul) Klaten, keduanya sudah membuka berbagai usaha di Yogyakarta.

Karena dihantam Covid yang menyebabkan semua konser musik berhenti total, pada tahun 2021, Diah Pradiatiningtyas sudah membuka kuliner dengan memanfaatkan teras rumahnya. Menu yang dijual waktu itu ricebowl rasa rendang, bestik, dan crispy kulit ayam. 

Namun karena keluarga ini tinggalnya di Desa Plawikan, Kecamatan Jogonalan, Klaten, Jawa Tengah, untuk wira-wiri Klaten-Yogya cukup menyita waktu.

"Akhirnya kami bertemu dengan Pak Budi pengelola arena kuliner Kamkul ini, yang menawarkan untuk berjualan di sini saja," jelas Diah saat ditemui Z Creators Edelweis Ratushima, Rabu (12/5/2023).

-
Seafood yang dijual Carlo, mantan drummer Jikustik. (Z Creators/Edelweish Ratushima)

Setelah berpikir lumayan lama dan panjang, akhirnya pasutri ini mengambil keputusan mantap berjualan di Kamkul. Sebagai uji coba, stand jualannya di belakang sambil ngetest menu apa yang paling laku. Saat itu, mereka juga ikut mengelola kuliner milik Budi, mencoba sambil belajar.

"Saat berjualan di belakang (maksudnya stand paling ujung), kami juga membawa menu ricebowl dan seafood, selain tentu saja menu milik Pak Budi sendiri," kata Diah.

Dari tes pasar, ternyata pengunjung paling suka menu seafood. Sementara pelaku kuliner seafood di Klaten belum banyak. Akhirnya keduanya memutuskan untuk fokus ke menu seafood dan pindah stand ke depan.

Stand kuliner yang baru dibuka saat Ramadhan tahun 2022 lalu, animo pembeli sudah lumayan banyak. Dalam semalam, bisa menghasilkan omzet Rp 2 juta.

Seafood yang disediakan ada kerang, cumi, kepiting, udang, dan potongan jagung manis, lengkap dengan aneka sayur wortel, mentimun, dan sebagainya.

"Kalau berapa kilo dan berapa porsi yang habis dalam satu malam, saya tidak hapal. Namun omsetnya sekitar Rp 2 juta, bisa naik turun, namanya juga bisnis kuliner," ucap Diah sambil tertawa renyah.

Halaman:

Editor: Z Creators

Tags

Terkini

20 Puisi Galau tentang Cinta yang Bikin Baper

Minggu, 12 Mei 2024 | 19:40 WIB
X