Berada di Zona Rawan Longsor, Ahli: Kita Harus Siap Hidup Berdampingan dengan Bencana

- Kamis, 9 Februari 2023 | 16:35 WIB
Ilustrasi tanah longsor. (Unsplash/Andrew Reshetov)
Ilustrasi tanah longsor. (Unsplash/Andrew Reshetov)

Hidup berdampingan dengan bencana mau tidak mau jadi pilihan masyarakat Indonesia khususnya di wilayah Banyumas, Jawa Tengah yang ternyata masuk wilayah rawan longsor.

Hal ini diungkap Guru Besar Ilmu Geografi Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Prof. Dr. Suwarno, M.Si sebelum dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Geografi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

"Oleh karena itu, orasi ilmiah saya sampaikan dalam pengukuhan ini, mengambil judul 'Hidup Berdampingan dengan Bencana'," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis (9/2/2023).

Ia mengatakan dalam orasi ilmiah tersebut menitikberatkan bahwa bencana itu pada prinsipnya disebabkan oleh ulah tangan manusia, juga merupakan takdir Allah sebagai peringatan maupun ujian bagi manusia.

Terkait dengan hal itu, dia melakukan kajian yang berkaitan dengan geomorfologi khususnya bencana longsor yang ada di Kabupaten Banyumas.

Baca juga: Jalur Menuju Wisata Gunung Bromo di Probolinggo Longsor

Dari hasil penelitian tersebut, kata dia, diketahui bawah sebagian besar wilayah Banyumas rawan longsor, sekitar 30 persen di antaranya masuk kategori atau zona merah rawan longsor.

Ia mengatakan kajian tersebut lebih menekankan kepada perilaku manusia dalam mengelola lahannya karena longsor itu akan terjadi kalau lerengnya terganggu.

"Sepanjang lerengnya tidak terganggu walaupun itu pada zona merah, Insyaallah tidak longsor," katanya seperti yang dilansir Antara.

Menurut dia, sekitar 60 persen gangguan lereng itu disebabkan oleh perilaku manusia dalam mengolah lahannya.

Dalam hal ini, kata dia, menanam tanaman besar yang terlalu rapat dapat menyebabkan beban lereng menjadi tinggi.

Selain itu, lanjut dia, membuat terasering dan mencetak sawah-sawah basah di daerah perbukitan dapat mengganggu lerengnya.

"Artinya, kalau menanam untuk pertanian, ya jangan mengganggu lereng. Biarkan lerengnya alami ditanami tanaman-tanaman besar yang bisa menghasilkan," kata Prof. Suwarno.

Baca juga: Longsor di Kabanjahe, 4 Rumah Tertimpa dan 3 Warga Meninggal Dunia

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X