Setelah absen 2 tahun karena pandemi Covid-19, pemerintah Turki kembali menggelar Iftar Cadiri atau Tenda Iftar. Ini merupakan tradisi khas Ramadhan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun di seluruh penjuru Turki.
Tenda Iftar umumnya berlangsung di ruang terbuka. Seperti alun-alun kota, jalan-jalan besar, taman kota dan area pasar tradisional. Selama Ramadhan, Pemerintah Kotamadya di seluruh Turki menyediakan makan gratis serentak di beberapa tempat. Masing-masing lokasi menyediakan hingga belasan ribu porsi setiap harinya.
Siapa aja boleh datang dan makan sepuasnya. Muslim-non Muslim, warga, musafir maupun wisatawan.
Tenda Iftar digelar sore, jelang waktu berbuka. Untuk menghindari antrean panjang, distribusi makanan disebar di sejumlah titik. Jadi, mereka yang berpuasa bisa buka tepat waktu. Khusus lansia dan penyandang disabilitas, mendapat prioritas. Mereka boleh masuk lebih awal dan menempati meja-meja khusus.
Selama sebulan penuh Pemerintah Kotamadya menyuguhkan hidangan komplit. Sup, roti, pilav atau nasi khas Turki, olahan daging atau ayam dan menu penutup berupa kudapan manis. Enggak ketinggalan, air minum kemasan dan ayran alias yogurt khas Turki.
Pegawai pemerintah, pekerja sosial, donatur dan warga, bahu membahu menyiapkan Tenda Iftar. Engga sekedar makan gratis, Tenda Iftar juga menjadi ajang berkumpul keluarga dan silaturahmi antar warga, serta interaksi antara warga dan wisatawan.
Tradisi ini juga mengedukasi anak-anak untuk berpuasa sejak dini, memperkenalkan arti toleransi, serta mengingatkan setiap orang untuk saling berbagi.
Selain buka puasa bersama, di sejumlah tempat juga digelar berbagai hiburan. Seperti tarian Sufi dan pertunjukan wayang. Di Turki, tradisi makan massal juga kerap berlangsung di luar bulan suci Ramadhan, seperti hari-hari besar keagamaan.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.