Psikolog Sebut Hal Wajar Jika Seseorang Masih Kesepian Usai Bermain Medsos

- Rabu, 1 September 2021 | 21:22 WIB
  Ilustrasi seseorang yang kesepian. (photo/Pexels/Keenan Constance/ilustrasi)
Ilustrasi seseorang yang kesepian. (photo/Pexels/Keenan Constance/ilustrasi)

Psikolog klinis dewasa dari Universitas Indonesia (UI), Inez Kristanti, menganggap wajar bila kamu masih merasa kesepian usai memanfaatkan media sosial untuk berinteraksi dengan teman atau kerabat di sela kegiatan sehari hari-hari Anda.

"Tidak apa-apa kalau main media sosial tetapi tetap merasa kesepian, saya rasa itu hal yang bisa dipahami," ujar dia yang berpraktik di klinik Angsamerah itu dalam sebuah diskusi media secara virtual, Rabu (1/9) dikutip dari ANTARA.

Menurut Inez, ini terkait kualitas interaksi yang hasilnya tak bisa setara saat Anda berkomunikasi dengan orang lain secara tatap muka. Dia mengatakan, berinteraksi melalui teknologi seperti media sosial bahkan bisa menjauhkan yang dekat dan malah mendekatkan si dia yang jauh.

"Di social media walau kita berinteraksi dengan orang kualitasnya tidak bisa disetarakan dengan hubungan personal," kata dia.

Baca juga: Sirkuit Mandalika Berpeluang untuk Jadi Tuan Rumah Formula 1

Walau begitu, memang tak ada salahnya memanfaatkan teknologi untuk sekedar menyapa atau menanyakan kabar orang-orang tersayang Anda, di tengah pandemi COVID-19 saat ini.

"Pastikan setiap harinya selain menggunakan social media, kita juga memiliki waktu untuk berinteraksi dengan orang lain. Tidak harus face to face karena di masa pandemi bisa Zoom call dengan grup teman-teman atau menanyakan kabar keluarga," ujar dia.

Lebih lanjut, terlepas dari manfaat yang dihadirkan media sosial, seperti terhubung dengan orang lain dan memiliki akses mudah ke informasi, sebenarnya ada sejumlah kerugian darinya, seperti diungkap dari Psychology Today.

Sebuah studi tentang interaksi media menunjukkan berkomunikasi melalui Facebook mungkin memiliki implikasi negatif untuk kesejahteraan sehingga merusak keadaan afektif pengguna dan meningkatkan kecemburuan.

Agar ini tak terjadi, cobalah menggunakan media sosial secara bijak, salah satunya membatasi jumlah waktu yang kita habiskan untuk bermedia sosial menjadi setengah dari biasanya, ungkap David Braucher dari Faculty of the William Alanson White Institute's Division dan anggota Psychoanalytic Program and Intensive Psychoanalytic Psychotherapy Program.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB

5 Contoh Hak Siswa di Sekolah yang Kamu Harus Tau!

Kamis, 11 April 2024 | 09:10 WIB
X