Cuma Lulusan SMK Cuan Miliaran, Ini Sosok di Balik Plaftorm Ojol Pandeglang 'Projek'

- Senin, 30 Mei 2022 | 18:15 WIB
Rodi Muhammad pelopor ojek online di Pandeglang (Dok. Pribadi)
Rodi Muhammad pelopor ojek online di Pandeglang (Dok. Pribadi)

Nama Rodi Muhammad sudah enggak asing lagi buat warga Pandeglang, Banten. Bagaimana tidak, pemuda kelahiran 1996 ini dikenal sebagai sosok di balik terciptanya Projek, sebuah platform ojek online idaman warga kota! Meskipun kehadiran ojek online bukan hal yang baru di Indonesia, tetapi Projek merupakan yang pertama di kota Pandeglang, Banten.

Terlahir dari keluarga sederhana, Rodi sudah terbiasa hidup mandiri sejak sang ayah berpulang. Ia selalu bermimpi menjadi seorang pengusaha sejak kecil.

Angan-angan menciptakan banyak lapangan pekerjaan selalu terbayang di depan mata. Sebelum menciptakan Projek, Rodi sempat beberapa kali bekerja sebagai pegawai.

-
Rodi bersama beberapa karyawannya (Dea Audia Santi/IDZ Creators)

Dimulai dari karyawan ritel, berjualan roti goreng sampai pegawai di salah satu brand sepatu. Selain menjadi pegawai, Rodi juga sudah ahli berjualan sejak SMP. Ia mengaku menjual apa saja yang bisa ia jual. Dimulai dari makanan sampai kerajinan tangan.

Pada tahun 2016, ketika euphoria Gojek mulai menggema di Indonesia dan jaringannya tersebar di beberapa kota besar, saat itu juga Rodi terfikir untuk menciptakan platform sejenis di kota Pandeglang.

-
Rodi bertemu dengan pejabat Pandeglang (Dok. Pribadi)

Ketidakhadiran Gojek saat itu dilihat Rodi sebagai sebuah peluang binis yang menjanjikan. Hanya butuh waktu semalam baginya dalam menemukan nama yang cocok untuk platform lokal buatannya. Lalu pada 8 Mei 2016 lahirlah Projek, ojek berbasis online pertama di kota Pandeglang, Banten.

Rodi yang saat itu menganggur hanya membutuhkan modal Rp15 ribu untuk membeli sebuah simcard baru demi melancarkan bisnisnya. Motor yang ia gunakan saat itu pun merupakan motor pinjaman dari kakaknya. Ia mengaku sempat merasa minder ketika memutuskan untuk menjadi pengemudi ojek online.

Ia juga sempat kebingungan mengakui ‘pekerjaan’ barunya kepada sang ibu. Dengan keyakinan bahwa Projek akan sukses di masa depan, Rodi kemudian memantapkan niatnya dan meminta restu kepada ibunya.

-
Rodi ketika berkumpul dengan karyawan Projek di markasnya (Dok. Pribadi)

Sebagai bentuk dukungan terhadap bisnis yang dijalankan Rodi, sang ibu memutuskan menjadi pelanggan Projek pertama!

Saat itu Rodi berperan sebagai founder sekaligus driver Projek yang pertama. Rumah milik orang tua Rodi menjadi kantor Projek pertama hingga saat ini. Hanya butuh satu minggu untuk Rodi dalam menemukan tiga driver lain.

Rodi memulai bisnisnya dengan promosi ke teman-teman dekatnya melalui pesan di Blackberry messenger. Ia juga enggak segan untuk melakukan promosi langsung  kepada ibu-ibu komplek yang kebetulan ia temui di jalan.

Sikap ‘sok kenal sok dekat’ menjadi daya tarik Rodi dalam menarik pelanggan. Selain melakukan marketing jemput bola, Rodi juga memanfaatkan sosial media Instagram dengan nama akun @projekofficial untuk memperluas jaringan promosinya.

-
Aktif di kegiatan bakti sosial (Dok. Pribadi)

3 bulan setelah memulai bisnisnya, Rodi akhirnya bisa membayar uang muka cicilan motor pertamanya. Projek pun saat itu semakin berkembang. Bukti keseriusan Rodi dalam menjalankan bisnis ini adalah dengan didaftarkannya Projek ke Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).

Layanan Projek mulai beralih dari Blackberry messenger ke WhatsApp. Sistem pembayaran yang awalnya hanya bisa dilakukan tunai saat ini juga semakin banyak pilihannya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB

5 Contoh Hak Siswa di Sekolah yang Kamu Harus Tau!

Kamis, 11 April 2024 | 09:10 WIB
X