Ditunggu Tak Kunjung Sampai, Dosen Ini Kaget saat Tahu Mahasiswinya Datang Naik Sepeda

- Selasa, 26 Januari 2021 | 10:31 WIB
Dosen dan mahasiwanya. (Instagram/@anakusu)
Dosen dan mahasiwanya. (Instagram/@anakusu)

Cerita inspiratif datang dari dosen Universitas Sumatera Utara (USU), Syafruddin Pohan. Dosen yang mengajar di Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik (FISIP) itu berbagi cerita tentang perjuangan mahasiswanya demi bisa menyerahkan tugas kuliah.

Pada awalnya, dosen yang akrab disapa Pak Pohan itu sudah membuat janji bertemu di kampus dengan mahasiwanya yang bernama Nurul. Namun, Nurul tidak kunjung datang dan malah mengabarkan bahwa ia sedang berteduh. Pak Pohan pun bingung. Sebab, saat itu sedang tidak turun hujan.

Hingga akhirnya, karena Nurul tidak kunjung datang, Pak Pohan pun pulang ke rumahnya dan beristirahat. Nurul sebelumnya juga sempat memberi kabar bahwa rental pengetikan tempat ia mengerjakan tugas sedang mati listrik.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by anakusu.com (@anakusu)

Baca juga: Tangis Korban Gempa Majene Pecah Saat Jumpai Dosen, Teringat Sang Ayah yang Meninggal

Saat itu, Pak Pohan sempat berpikir bahwa itu hanya alasan saja. Pasalnya, dalih seperti ini sudah banyak. Hingga akhirnya, Nurul pun meminta alamat rumah sang dosen.

"Dia kembali me-WA, katanya dia mau mengantarkan tugasnya ke rmh sy. Biasanya, orang zaman now minta alamat agak canggihan, mrk minta kirim 'serlok' (share location). Tapi Nurul minta alamat saja, bukan 'serlok'," cerita dosen tersebut.

Namun, sudah ditunggu setengah jam, Nurul tak kunjung datang. Pak Pohan pun memilih untuk tidur karena merasa lelah sudah seharian di kampus. Tak lama kemudian, istrinya membangunkannya dan memberitahu bahwa ada mahasiwanya yang menunggu di luar untuk memberikan tugas.

Sang istri kemudian memberitahu bahwa mahasiswa yang menunggu tersebut datang ke rumah dengan naik sepeda. Mendengar hal tersebut, Pak Pohan pun langsung bangun dan menjumpai Nurul, ia lalu menyuruhnya untuk masuk ke dalam rumah.

Diceritakan Pak Pohan, Nurul butuh waktu 1,5 jam untuk bisa sampai ke rumahnya dengan menggunakan sepeda. Nurul tinggal bersama saudaranya, ayah dan ibunya sudah meninggal sejak bebebrapa tahun yang lalu. Dia juga mencari penghasilan tambahan dengan mengajar ngaji di daerah rumahnya.

Perjuangan Nurul berhasil membuat sang dosen sangat tersentuh. Kisah Nurul menyadarkan betapa kerasnya hidup ini.

"Kini Nurul tengah menyelesaikan tahap akhir studinya dibayang-bayangi kesulitan dana. Begitulah yang terjadi dlm kehidupan ini, tdk semua mhs berasal dari keluarga mampu. Smg nasib baik berpihak kepadamu Nurul. Maafkan bapak ya Nurul. Terima kasih Nurul, krn sdh membuka 'topeng' betapa kerasnya hidup ini," kata dosen tersebut.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X