Pemerintah berencana terapkan era "new normal" pada bulan Juni mendatang. Indikasinya adalah pembukaan kembali pusat perbelanjaan, dengan mensyarakatkan kepatuhan atas protokol kesehatan.
Menyikapi new normal atau era normal baru ini, psikolog Intan Erlita, M.Psi mengatakan ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan.
Pertama, masyarakat mau tidak mau harus "berdamai" dengan kondisi saat ini. Ketakutan yang berlebihan mulai dihilangkan. Masyarakat diharapkan bisa bangkit dan beradaptasi dengan cara-cara serta aturan baru.
"Kedua, kita harus tahu aturan-aturannya dari pemerintah. Misalnya boleh keluar rumah tapi harus pakai masker, hand sanitizer, jaga jarak dan jangan ngeyel karena kita harus bertarung sama yang tak kasat mata," ujar Intan, Sabtu (30/5/2020), dilansir dari Antara.
Tetap terhubung dengan orang terdekat juga sangat penting. Namun, pertemuan diupayakan secara daring, bukan bertemu secara fisik di restoran atau mall.
"Ketiga, kita harus tetap melakukan komunikasi dengan keluarga, dengan teman supaya menghilangkan kebosanan, kejenuhan. Kita kan diperbolehkan keluar untuk bekerja, kalau kongkow belum boleh, tapi kan manusia itu makhluk sosial jadi tetap berkomunikasi dengan teman tapi dengan online," jelas Intan.
Keempat, kamu harus rutin berolahraga karena diperlukan stamina dan imun yang kuat agar bisa "hidup berdampingan" dengan Covid-19.
"Dengan kita olahraga walaupun sedikit cuma jalan, lari, ternyata mempengaruhi psikisnya tinggi. Lebih fresh, mengambil keputusannya juga enggak pakai emosi, itu hal yang kayaknya, 'masa iya?' Tapi coba deh lakuin, enggak usah tiap hari tapi seminggu dua kali, kita nanti bisa ngerasain impact-nya buat badan kita," tambahnya.
Poin terakhir adalah jangan terlena dengan dibukanya tempat umum seperti mal. Jangan lantas beramai-ramai ke mall karena kangen dengan kehidupan normal di era dulu.
"Terakhir adalah bahwa masa the new normal ini kita masih hidup berdampingan dengan si virus COVID-19, jadi jangan melanggar peraturan. Karena takutnya langsung pada euforia. Saya juga menerangkan ke anak-anak bahwa ini belum lampu hijau, masih kuning," ujar Intan.