Peti Jenazah Membawa Berkah, Awalnya Iseng jadi Sukses Diekspor ke Australia

- Kamis, 3 Maret 2022 | 15:04 WIB
Peti jenazah buatan perajin Jepara (Dedy Setyawan/IDZ Creators)
Peti jenazah buatan perajin Jepara (Dedy Setyawan/IDZ Creators)

Kota Jepara, Jawa Tengah, merupakan sentra perajin mebel dan ukiran terkenal di Indonesia. Karena hasilnya yang apik dan bahan bakunya yang kokoh, enggak heran kalau kerajinan mebel dan ukiran karya perajin di Jepara sampai diekspor ke mancanegara.

Namun ketika pandemi Covid-19 melanda dunia, industri mebel dan kerajinan Jepara turut terkena imbasnya. Pesanan mebel dan ukiran Jepara menurun, baik dari dalam maupun luar negeri.

-
Miftahudin sedang mengawasi pegawainya (Dedy Setyawan/IDZ Creators)

Hal ini yang dirasakan oleh Miftahudin dua tahun belakangan. Namun pria warga Desa Langon, Tahunan, Jepara ini enggak mau berpangku tangan. Dari yang biasanya mengukir mebel dan membuat kerajinan, Miftahudin justru meraih rejeki dari kematian. Ia banting setir menjadi pembuat peti jenazah, meneruskan usaha sang ayah.

-
Proses pembuatan peti jenazah (Dedy Setyawan/IDZ Creators)

Usaha ini dilakoni Miftahudin demi meneruskan hidupnya yang sempat terpuruk karena bisnis mebelnya yang menurun. Ia mengaku sering ditipu konsumen sampai enggak dibayar, ditambah hantaman pandemi Covid-19 membuatnya semakin kehilangan mata pencaharian.

-
Proses pewarnaan peti jenazah (Dedy Setyawan/IDZ Creators)

Menurut Miftahudin, membuat mebel dan peti jenazah hampir enggak ada beda. Keduanya sama-sama menggunakan bahan kayu dan diukir, namun hasil jadi dan fungsinya saja yang berbeda.

Biasanya Miftahudin mengerjakan pesanan peti jenazah di bengkelnya selama empat hari sampai satu minggu, tergantung tingkat kesulitan dan permintaan konsumen. Paling sulit menurut Miftahudin adalah ketika konsumen meminta peti jenazah yang berhias penuh ukiran. Butuh ketelitian supaya hasilnya memuaskan.

-
Miftahudin memberikan sentuhan akhir pada peti jenazah (Dedy Setyawan/IDZ Creators)

Harga peti jenazah buatan Miftahudin bervariasi tergantung bahan bakunya. Kalau terbuat dari kayu rimba atau kayu pohon durian, ia mematok harga Rp1,5 juta. Sementara untuk peti mati berbahan kayu jati harganya lebih mahal yakni berkisar Rp5 juta. Dari usahanya ini, Miftahudin bisa mengantongi omzet Rp7 juta sampai Rp10 juta per bulan.

-
Peti jenazah made in Jepara tembus ke mancanegara (Dedy Setyawan/IDZ Creators)

Selain dipasarkan di pulau Jawa, peti jenazah made in Jepara ini juga laris manis di Pekanbaru, Kalimantan, Sumatra sampai pasar Australia.

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini 

-
IDZ Creators

 

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X