Umat Islam di seluruh dunia tengah merayakan Idul Adha 1443 H. Begitu juga dengan umat Islam di Amerika yang merayakan pada Sabtu, 9 Juli 2021.
Tim Z Creators, Susi Fatimah yang tengah merantau di Amerika Serikat memilih salat Id di Islamic Center yang berada di Washington DC. Salat Id di masjid ini dilakukan hanya dalam satu sesi yaitu pukul 10.00 pagi waktu setempat.
Sejak pagi, para jemaah datang berbondong-bondong ke masjid yang resmi dibuka sejak 1952 ini. Suara takbir berkumandang mengagungkan nama besar Allah SWT melalui speaker yang terdengar hingga ke halaman masjid.
Perlahan ruangan utama masjid pun disesaki oleh para jamaah laki-laki. Mereka yang tidak kebagian di ruang utama, diminta panitia untuk salat di bagian basement.
Sementara untuk jemaah wanita, salat terpisah dari jamaah laki-laki. Khusus jemaah wanita disediakan ruangan cukup besar di basement dengan kapasitas sekitar 200 orang. Ruangan itu pun langsung penuh.
Di ruangan khusus wanita terdapat dua televisi sekaligus speaker yang terhubung dengan ruangan utama masjid, sehingga terdengar jelas suara dari imam masjid saat melaksanakan salat Id.
Tepat pukul 10.15 pagi, salat Id pun dimulai dengan khusyuk dan diakhiri dengan khutbah yang disampaikan oleh khatib. Dalam khutbahnya khatib memaparkan bahwa Idul Adha bermakna pengorbanan.
Islam mengajarkan umatnya untuk melakukan pengorbanan karena Allah SWT agar mendapatkan ketakwaan dan kesabaran sebagaimana Nabi Ibrahim yang rela berkorban untuk mengurbankan anaknya Ismail.
Dan atas kepasrahan dan ketaatan keduanya kepada Allah, mereka mendapatkan ketakwaan dan kesabaran.
"Kita merayakan Idul Adha untuk kebahagiaan, kesenangan, dan memperkuat relasi sesama umat Islam. Kita berbagi satu sama lain tanpa memperdulikan warna kulit dan perbedaan apapun. Lihatlah, betapa indahnya kita berkumpul di masjid ini, tak ada lagi perbedaan karena kita semua adalah Muslim," ujar khatib.
Usai khutbah dan berdoa, para jemaah pun perlahan meninggalkan masjid satu per satu dengan tertib. Tak sedikit dari mereka yang berfoto-foto di depan masjid yang memiliki ukiran interior yang sangat indah ini.
Saat menuju pintu keluar, jamaah diberikan bungkusan berisi sejumlah camilan yang bisa langsung dimakan. Nampak bungkusan itu berisi biskuit, kismis, kacang hingga cokelat.
Tak lama kemudian, panitia masjid menaruh sejumlah makanan berat di dalam panci besar yang diletakkan di dua titik. Satu di samping pintu utama masjid khusus untuk jamaah laki-laki dan untuk jamaah wanita ada di ruangan tersendiri.
Para jamaah pun mulai tertib antre mengambil makanan secara prasmanan yang berisi nasi dan kari ayam. Disediakan juga piring styrofoam dan sendok plastik serta minuman soda dan air mineral.