Banyak alasan kenapa orang asing suka dengan Indonesia. Mulai dari alamnya, budayanya, makanannya dan hingga akhirnya menjatuhkan hati pada pria atau wanita Indonesia.
Dari berbagai alasan mereka ‘menemukan Indonesia’ ada satu kisah menarik nih ketika Tim Z Creators, Rosi Meilani yang tinggal di Inggris bertemu dengan seorang bule bernama Matthew di sebuah acara kemping di Kota Taunton, Inggris. Dari kumpulan orang-orang berbahasa Inggris, pria bule ini malah fasih berbahasa Indonesia.
Matthew pun bercerita bagaimana awalnya ia 'menemukan' Indonesia.
Pada 1998 silam, Matthew melancong ke Thailand. Namun karena visanya hampir habis, ia memutuskan untuk memperpanjang visa di Penang, Malaysia. Atas saran sesama pelancong, Matthew akhirnya berwisata ke Medan yang jaraknya sangat dekat dengan Penang.
Tiba di Medan, destinasi pertama Matthew adalah Masjid Raya Medan. Kemudian ia ke Bukit Lawang untuk melihat orangutan. Karena terpukau sama keindahan Nusantara, Matthew akhirnya memutuskan untuk tinggal di Indonesia, tepatnya di Medan, Sumatera Utara.
Ia bahkan rela melepaskan pekerjaannya di Thailand.
Di Medan, Matthew bekerja sebagai guru bahasa Inggris. Senin sampai Jumat Matthew bekerja di Medan. Sabtu-Minggu waktunya ia chill out di Bukit Lawang. Mulai dari main di sungai, pergi ke hutan, memetik kelapa hingga nongkrong sama pria Bukit Lawang, biasa ia lakukan setiap akhir pekan.
“Bahkan sering saya ke Bukit Lawang pulang kerja. Jumat Malam cabut, Minggu malam pulang,” ujarnya.
Ketika ditanya apa yang membuatnya cinta pada Indonesia, Matthew punya sederet alasan.
“Pertama, orang-orangnya. Baik, ramah. Beraneka ragam sukunya. Orang Batak, Melayu, Jawa, Bali dan lain-lain.” ujar pria asli Inggris ini.
Dari sekian banyak hal, kenangan yang melekat pada Matthew saat itu, ia merasa kaya raya di Indonesia.
“Bayangkan, saya bisa menikmati nasi goreng Rp3 ribu saja. Yang mana seingat saya waktu itu £1 sekitar 20 ribu rupiah, itu artinya seporsi nasi goreng setara 15 Pence saja, murah banget, waktu itu saya merasa kaya raya,” ujarnya tertawa bahagia.
Setahun di Medan, Matthew bertemu jodohnya, seorang wanita lokal bernama Fitri yang kemudian dinikahinya. Menurut Matthew, wanita Indonesia cantik-cantik, ramah, eksotik dan feminim. Matthew pun memboyong Fitri ke negaranya, hingga saat ini.
Karena penasaran, Rosi kemudian mengulik bagaimana Matthew sampai fasih berbahasa Indonesia.
