Bukan rahasia lagi bahwa bir non alkohol rasanya jauh lebih buruk daripada bir biasa, tetapi para ilmuwan di Denmark sekarang mengklaim telah mengembangkan cara untuk membuatnya terasa sama memuaskannya.
Saat membuat bir bebas alkohol, baik dengan memanaskannya atau dengan meminimalkan fermentasi, yang hilang adalah aroma kompleks dari hop.
Hop merupakan bunga betina dari pohon runjung (strobilus) yang biasa digunakan untuk pembuatan minuman bir.
Namun, setelah puluhan tahun harus menikmati bir non-alkohol dengan rasa yang hambar dan datar hingga berair, sekarang kita dapat menikmati rasa yang memuaskan dari bir asli, tanpa alkohol.
Baca juga: Australia Jadi Negara dengan Penduduk Paling Senang Mabuk
Seperti yang dikutip dari odditycentral, para peneliti yang dipimpin oleh Sotirios Kampranis, seorang profesor di Universitas Kopenhagen, merekayasa spesies ragi yang disebut Saccharomyces cerevisiae untuk menghasilkan sekelompok molekul yang disebut monoterpenoid, yang ditemukan dalam hop.
“Yang kurang dari bir non-alkohol adalah aroma dari hop,” kata Kampranis.
Ketika menghilangkan alkohol dari bir, misalnya dengan memanaskannya, aroma yang berasal dari hop juga hilang.
"Metode lain untuk membuat bir bebas alkohol dengan meminimalkan fermentasi juga menyebabkan aroma yang buruk karena alkohol dibutuhkan hop untuk memberikan rasa unik pada bir,” katanya.
Namun setelah penelitian bertahun-tahun, mereka telah menemukan cara untuk menghasilkan sekelompok molekul kecil yang disebut monoterpenoid, yang memberikan rasa hoppy, dan kemudian menambahkannya ke bir di akhir proses pembuatan bir untuk mengembalikan rasa yang hilang.
"Belum ada yang bisa melakukan ini sebelumnya, jadi ini adalah pengubah formulasi untuk bir non-alkohol,” tambah profesor Denmark itu.
Metode untuk menciptakan kembali aroma hop secara artifisial menggunakan monoterpenoid saat ini sedang diuji di pabrik bir di seluruh Denmark, dan rencananya dengan bir non alkohol ini akan dirpoduksi secara besar-besaran pada akhir Oktober.
Meskipun bir non-alkohol semakin populer dengan banyaknya permintaan, inovasi yang diumumkan oleh Sotirios Kampranis dan timnya dapat memiliki implikasi besar bagi seluruh industri bir dan lingkungan kita.
Menanam pohon hop merupakan proses yang sangat boros, dengan satu kilogram hop membutuhkan tidak kurang dari 2,7 ton air.
