Pada umumnya, bangunan masjid terbuat dari susunan bebatuan dan bahan lain sehingga berubah jadi dinding yang kokoh. Begitu juga dengan kubah dan menara yang terbuat dari dinding kokoh berwarna cerah. Lantas bagaimana jadinya bila masjid dibuat dengan konsep transparan alias bisa terlihat dari luar?
Bukan hanya sekadar omongan, karena masjid transparan benar adanya lho! Masjid transparan yang berada di Saudi Arabia itu, sebenarnya bagian dari proyek seni yang disebut Surga Punya Banyak Pintu (Paradise Has Many Gates).
Pemuda bernama Ajlan Gharem, adalah sosok di balik berjalannya proyek Paradise Has Many Gates. Ajlan diketahui berprofesi sebagai guru Matematika di sekolah umum Al Sahabah, Riyadh.
Dalam laman resmi miliknya, Ajlan menyebut dirinya sebagai seniman multidisiplin. Masjid transparan ini sendiri adalah karya seni yang jadi bukti penerapam ilmu analitik, sebagai seorang mahasiswa jurusan Matematika di Universitas King Khalid.
Masjid transparan nan indah ini, dibuat Ajlan dengan baja canai, aluminium dan lampu listrik. Bahan yang digunakan Ajlan ini sama dengan bahan untuk membendung masuknya pengungsi di Eropa serta di penjara militer Amerika Serikat, Teluk Guantanamo.
Setelah dibawa ke tanah Arab, masjid transparan itu lalu dibawa ke Taman Vanier Vancouver, British Columbia, Kanada. Di sini, orang-orang bisa menikmati dan menggunakan masjid transparan selama dua tahun.
Ide kreatif nan menakjubkan dari Ajlan ini membuat banyak orang kagum. Ajlan disebut-sebut telah berkontribusi dalam melahirkan karya seni yang sangat indah.
Banyak orang yang melihat dan dibuat takjub dengan masjid transparan buatan Ajlan. Mereka heran dengan ide Ajlan, yang membuat pesan dari agama Islam lewat cara sederhana.
Keindahan masjid transpara buatan Ajlan ini, tambah indah ketika malam hari tiba. Terangnya lampu dalam dan luar masjid, semakin membuat orang-orang terpesona melihatnya.
Dalam laman pribadi-nya, Ajlan mengungkapkan bahwa ia mendesain masjid ini, karena ibadah berhubungan dengan perdamaian. Ia juga menambahkan, seni bisa dilihat dari berbagai perspektif, bergantung pada pemikiran seseorang.
