Jika kamu pernah bertanya pada seseorang, lalu orang tersebut menjawab pertanyaanmu dengan jawaban yang tidak ada kaitannya sama sekali, itu artinya ia sedang menggunakan teknik yang disebut sebagai red herring fallacy. Hal ini sengaja ia lakukan untuk menghindari pertanyaan yang kamu ajukan karena ia tidak menyukai pertanyaan tersebut.
Red herring atau hering merah sebenarnya adalah sejenis ikan yang diolah dengan cara dikeringkan hingga menghasilkan bau menyengat. Ikan berwarna kemerah-merahan ini biasanya digunakan untuk menarik perhatian dan melatih hewan berburu. Sehingga, pernyataan yang mengalihkan perhatian disebut sebagai red herring fallacy.
Dilansir dari effectiviology.com, penggunaan red herring fallacy bertujuan untuk mengalihkan perhatian dengan memberikan informasi yang tidak sesuai. Biasanya teknik ini digunakan oleh para penulis, baik dalam sebuah buku maupun film untuk membuat cerita yang plot twist. Sehingga, para pembaca atau penonton tidak menyadari cerita sebenarnya karena teralihkan oleh cerita yang lain.
Dalam kehidupan sehari-hari, kamu bisa menemukan seseorang menggunakan teknik red herring fallacy, terutama dalam kegiatan diskusi atau wawancara. Misalnya saja seorang anggota pemerintahan yang bertanggung jawab terhadap sebuah proyek.
Saat seseorang meminta pendapat tentang kegagalan proyek tersebut, ia malah berbicara tentang pencapaiannya dalam proyek lain untuk menutupi proyek tersebut. Pada umumnya, penggunaan teknik red herring fallacy sering tidak disadari oleh orang lain.
Sebab, pernyataan yang diungkapkan tampak seperti punya keterkaitan padahal tidak terkait sama sekali, bahkan cenderung tidak jelas. Kamu harus mendengarkan secara detail dan menguasai pernyataan tersebut agar bisa menyadarinya.
Sebelum menanggapi orang yang menggunakan red herring fallacy, kamu harus bisa mempertimbangkan dari berbagai faktor, seperti alasan mengapa orang ingin mengalihkan pembicaraan dan topik atau konteks pembahasan.
