Inner child dapat diartikan sebagai suatu sisi lain dari kepribadian yang bersifat seperti anak-anak meskipun seseorang telah dewasa. Biasanya, inner child perlu dikenali karena bagi sebagian orang yang inner childnya pernah terluka, hal itu dapat terus memberikan dampak buruk bagi kondisi kejiwaannya bahkan hingga dewasa.
Inner child pada diri seseorang dapat terluka karena berbagai alasan yang disebabkan oleh pengalaman tidak menyenangkan di masa kecil seperti kekerasan, kurang kasih sayang, melihat orang tua bertengkar, hingga salah didik.
Jika diabaikan, orang-orang yang inner childnya terluka dapat melakukan hal-hal buruk bahkan hingga mereka sudah dewasa. Salah satu contoh dari dampak buruk yang dapat ditimbulkan yaitu mudah tersinggung dan marah, tidak percaya diri, takut disakiti, cemas, khawatir, dan lain sebagainya.
Perilaku-perilaku tersebut merupakan bentuk self defense mereka akan rasa kecewa dan takut yang sebenarnya tidak ada. Namun yang disayangkan adalah perilaku tersebut bersifat destruktif, baik bagi dirinya sendiri maupun orang di sekitarnya.
Jika seseorang merasa memiliki masalah dengan inner childnya yang mungkin terluka, ada baiknya untuk segera bertemu dengan sang ahli. Selain itu, cobalah untuk mengenali diri sendiri dan mencari tahu apa yang dibutuhkan hingga dapat membuat hidup menjadi tenang.
Selain itu cobalah untuk meningkatkan rasa percaya diri dan lebih menghargai diri sendiri. Lakukanlah hal-hal positif yang dapat membantu melepaskan emosi yang terpendam agar tak membebani pikiran dengan hal-hal negatif.
