Dalam dunia skateboard, beberapa dari skater memiliki hasratnya tersendiri dalam menentukan wilayahnya bermain skate. Yakni bermain di street (jalanan) atau di skate park (area khusus skateboard).
Kebanyakan dari mereka, bermain skate di jalanan mempunyai tantangan dan adrenalin tersendiri, kendati banyak kendala yang harus dilewati. Salah satunya harus berhadap dengan aparat lantaran mereka menggunakan fasilitas umum untuk mengeksekusi trik favoritnya.
Salah satu komunitas yang terbiasa bermain di street adalah Komunitas Cengkareng Skateboard yang telah malang melintang di dunia skateboard Jakarta. Kepada Indozone, salah satu dedengkot dari komunitas tersebut Samuel Anoy atau Bang Anoy menceritakan bagaimana pengalaman mereka menemui kendala-kendala tersebut.
"Dulunya kita main di street di daerah Taman Palem. Dulu kita patungan buat box dan rail. Setiap ada ruko yang lagi dibangun nih, kan didepannya masih enak untuk dimainin tuh. Nah, kita kucing-kucingan tuh, nyolong-nyolong sama satpam. kadang-kadang ditegor satpam, diusir. Kita buat rail dan boks, yang kita pindah-pindahin," kata Anoy kepada Indozone saat ditemui di sela acara SK8TURDAY Vol 6 di Crooz Box Park, Sabtu (11/12/2021).
Komunitas tersebut juga sempat berpindah loikasi lantaran kurangnya skate park di wilayah mereka. Mulai dari nongkrong di kawasan Pasar Bersih sampai akhirnya kini mereka memiliki tempat sendiri di dekat warung kopi milik Anoy.
Ia juga menuturkan pernah membuat acara menyambut Skateboard Day dan mengundang beberapa skateboarder untuk datang di kawasan Taman Palem. Ia tak menyangka sampai membludak sampai 300 orang. Melihat banyaknya kerumunan itu, para satpam dan petugas keamanan turun untuk membubarkan.
Baca Juga: Aksi Tak Biasa Damkar, Bantu Orang Kesurupan Hingga Evakuasi Kepala Bocah yang Terjepit
"Itu pengalaman paling kacau sih. Ya kita smapai harus nego kepada mereka. Awalnya nggak dikasih, tapi kita mohon-mohon 'pak selama dua jam aja, pak', bahkan merengek sampai akhirnya dikasih izin," kata Anoy.
Sebagai skater jalanan yang memang menyukai bermain di street, Anoy menyadari bahwa bermain di jalanan itu telah menggunakan area publik. Sehingga ia mengerti cara terbaik untuk menghadapi situasi seperti itu bukanlah dengan cara melawan.
Anoy pun juga menyoroti kejadian viral saat para skateboard di kawasan Senayan sempat terjaring razia satpol PP saat bermain di trotoar di sekitar Senayan. Termasuk video skater viral yang ditendang oleh pengemudi motor karena melakukan drop in di jalanan di saat motor tersebut melintas.
"Kalau itu kembali ke SOP petugasnya, kalau memang ada untuk penyitaan terhadap Skateboard, ya berarti itu benar. Nah, kita sebagai skateboard juga harus sadar diri juga. Hit and run itu lebih kita lakukan bila ada petugas. Bukannya malah dilawan," kata skateboarder yang menyukai trik kickflip tersebut.
Ia juga mengingatkan bila kondisi skateboard di Indonesia tidak sama dengan di luar negeri. Kalau di luar negeri, kejar-kejaran antara polisi dan skateboard itu wajar. Namun hal itu tidak cocok diterapkan di Indonesia yang punya bentuk hukumnya sendiri.
Ia juga berharap, pemerintah juga terus mewadahi skateboarder dengan memperbanyak lahan untuk bermain skateboard.
"Itu kembali ke komunitas kita, sudah ada wadahnya nih. KIS (komunitas Indonesia Skateboard. Apapun keluhannya, ya silahkan disampaikan. Bicarakan aja ke mereka, butuh lahan nih untuk bermain skateboard. Tinggal disampaikannya," pungkas Anoy.
