Puji Rianti, perempuan yang juga seorang ahli genetika tengah mempelajari genetika orangutan Tapanuli, yang hanya ditemukan di wilayah kecil di Sumatera Utara.
Rianti sempat menulis sebuah makalah pada 2017 dan mendeskripsikan spesies baru kera besar, orangutan Tapanuli atau disebut Pongo Tapanuliensis. Spesies kera ini pernah terlihat pada 1939 tapi tidak pernah ditemukan lagi hingga 1997.
Mimpinya untuk emneliti tentang primata besar itu jadi kenyataan. Ia bersama timnya kini menjalani sebuah proyek mendalami spesiel baru orangutan tersebut.
"Mengapa kita bisa memiliki orangutan sebagai primata besar Asia, namun cuma hidup di daerah tertentu di Sumatera dan Kalimantan. Momen evolusi seperti apa yang membentuk itu," katanya, seperti dikutip dari laman Forbes, Senin (23/3/2020).
Ia juga menyampaikan bahwa banyak hal yang bisa dipelajari tentang evolusi perilaku dan budaya manusia melalui "saudara jauh" dalam keluarga primata tersebut.
"Pekerjaan saya dimulai sebagai bagian dari pertanyaan tersebut, terutama bagian genetika evolusioner yang membentuk populasi orangutan saat ini. Penelitian saya menghasilkan basis data untuk keperluan identifikasi populasi, di dalam dan di antara populasi dan spesial di Sumatera.
Penelitan tersebut pun membuahkan hasil. Rianti dan rekan-rekan peneliti akhirnya dapat membuktikan keunikan genetik dan perilaku populasi tertentu orangutan di Tapanuli, Sumatera utara yang berujung pada penamaan spesies baru.
Namun sayangnya, meski orangutan Tapanuli sudah dinobatkan sebagai spesies orangutan baru di Sumatera pada 2017, populasi spesies ini terancam punah dengan ancaman dan kondisi lingkungan di daerah tersebut.
"Sulit menemukan spesies ini di alam liar, karena mereka butuh tempat dan ketersediaan makanan dari habitat aslinya," pungkasnya.
Artikel menarik lainnya
- IHSG Anjlok, Analis: Terdampak Sentimen Global Akibat Covid-19
- Wabah Corona Merebak di Jakarta, Mal Kota Kasablanka Sepi Pengunjung
- Dianggap Tak Beri Solusi, Tips Social Distancing Pangeran Harry dan Meghan Diserang