Puasa Syawal adalah puasa selama 6 hari setelah bulan Ramadhan berakhir. Jika puasa sunnah ini dilaksanakan, maka umat muslim akan mendapatkan pahala setara dengan puasa satu tahun penuh.
Dalam hadits riwayat muslim, di mana Abu Ayyub al-Ansari (semoga Allah SWT ridho atasnya) melaporkan Rasulullah SAW berkata,
"Dia yang berpuasa selama Ramadhan dan melanjutkannya dengan enam hari puasa saat bulan Syawal akan seperti melakukan puasa terus menerus." (HR Muslim).
Dengan melaksanakan puasa ini, beberapa manfaat kesehatan akan kamu dapatkan.
Baca juga: Niat dan Keutamaan Puasa Syawal yang Bernilai Pahala seperti Berpuasa selama Setahun
Manfaat puasa Syawal untuk Kesehatan
Melakukan puasa kembali setelah lebaran Idul Fitri tentunya menjadi sebuah amalan yang akan mengikuti pahala puasa Ramadhan. Selain itu, kesehatan akan lebih meningkat. Berikut ini beberapa manfaat puasa Syawal yang dapat kamu ketahui.
1. Menguatkan sistem kekebalan tubuh
Puasa Syawal dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang menjalankannya. Hal ini karena rasa lapar selama puasa dapat memicu sel-sel induk dalam tubuh memproduksi sel darah putih baru yang melawan infeksi. Hal ini dibuktikan oleh penelitian dari University of Southern California.
2. Mencegah gangguan pencernaan
Setelah lebaran Idul Fitri, tak dapat dipungkiri banyak orang menjadi kalap untuk menyantap makanan apapun. Hal ini membuat pencernaan kaget dan berisiko terganggu.
Oleh karenanya, puasa Syawal bisa menjadi menfaat untuk mengendalikan masa transisi dari pola makan Ramadhan hingga yang normal.
3. Sarana mengendalikan gula dan lemak
Tak dapat dipungkiri, saat lebaran kita mengonsumsi makanan yang berminyak, berlemak, dan mengandung gula tinggi.
Oleh karena itu, untuk mengendalikan hal tersebut, kamu bisa melaksanakan puasa Syawal sehingga pola makan menjadi terkontrol.
4. Menurunkan berat badan
Salah satu manfaat puasa Syawal yang paling umum dan banyak diketahui adalah, puasa Syawal dapat membantu menurunkan berat badan.
Selama berpuasa Ramadhan, pola makan berubah jadi lebih sedikit sehingga kadar insulin menurun saat berpuasa dan kadar hormon pertumbuhan dan norepinefrin meningkat.
Hal ini dapat memicu tubuh untuk memecah lemak dan menggunakannya sebagai sumber energi.