Rahasia Perjuangan Candy, Mahasiswi Kristen Asal Madagaskar Jadi Lulusan Terbaik UIN

- Jumat, 10 Juni 2022 | 13:04 WIB
Candy, warga Madagaskar lulusan UIN Syarif Hidayatullah (Jafriyal/IDZ Creators)
Candy, warga Madagaskar lulusan UIN Syarif Hidayatullah (Jafriyal/IDZ Creators)

Nama Rahasimamonjy Lovanavalona Allison Candy atau Candy, mendadak viral di media sosial pekan ini. Sebab, mahasiswi asal Madagaskar di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN) Jakarta ini menjadi satu-satunya peserta wisuda non-muslim terbaik di kampus tersebut. 

Candy menjadi lulusan terbaik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,65.

Keberhasilan Candy menjadi lulusan terbaik menjadi cermin bahwa menjadi minoritas di kampus berbasiskan agama bukanlah halangan untuk berprestasi.

Berawal dari Beasiswa

-
Candy saat baru diwisuda (Dok. Pribadi)

Cerita Candy dengan Indonesia berawal pada 2016. Saat itu Candy tiba di Indonesia untuk belajar Bahasa Indonesia di Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Ia tertarik belajar Bahasa Indonesia karena beasiswa yang ditawarkan Kedutaan Besar Indonesia di Madagaskar, memberikan kursus gratis Bahasa Indonesia. 

"Saya melihat beasiswanya unik berbeda dengan negara lain. Saat negara lain memberikan kursus berbayar, Indonesia memberikan kursus gratis. Lalu saya ikut mendaftar program tersebut bernama Darmasiswa," ujar Candy saat dihubungi via telepon oleh Tim IDZ Creators, Jafriyal.

Darmasiswa sendiri adalah program pertukaran pelajar yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Indonesia. Program diciptakan untuk ajang pertukaran budaya, seni dan bahasa dengan negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia.

"Saya ikut program itu selama setahun. Dari sana lah saya bisa lancar berbahasa Indonesia dan di tengah-tengah periode saya di UNJ teman-teman lain sudah sering membahas tentang program beasiswa di UIN," lanjut penggemar Raisa ini.

Bercita-Cita Menjadi Diplomat

-
Candy bercita-cita menjadi diplomat (Dok. Pribadi)

Singkat cerita Candy pun tertarik dan memantapkan diri memilih UIN. Perlu waktu setahun untuk Candy mempersiapkan segala syarat yang diperlukan untuk mengambil program Rector's Scholarship UIN Jakarta.

Perempuan yang memiliki minat pada profesi diplomat ini pun akhirnya resmi berkuliah di UIN pada 2018.

"Saya kembali dulu ke Madagaskar. Bertemu keluarga dan menyiapkan berkas-berkas. Lalu saya memilih jurusan HI karena saya ingin sekali membuat nama Madagaskar semakin luas di dunia," lanjut Candy.

Menjadi Minoritas

-
Candy bersama wisudawan lainnya (Dok. Pribadi)

Candy enggak pernah mendapat banyak tantangan dan gangguan meski menjadi minoritas di Indonesia. Ia justru kaget dengan tingkat ketaatan muslim di Indonesia. Tidak seperti muslim Madagaskar yang kegiatan keagamaannya tidak seramai Indonesia.

-
Candy bercita-cita menjadi diplomat (Dok. Pribadi)

Ia justru melihat perbedaan besar ini dan menilai perbedaan ini menjadi modal untuk menjadi diplomat.

"Saya tidak mendapat masalah meski menjadi minoritas di sini. Saya justru senang melihat muslim di Indonesia yang memiliki keseruan berbeda dengan Madagaskar," ujar Candy sambil tertawa.

Namun ia kaget setelah dirinya menjadi pusat pemberitaan setelah wisuda Sabtu (4/6/2022) pekan lalu. Ia senang sekaligus kaget dan overthinking, bisa menjadi pusat perhatian karena baginya tidak ada yang spesial dengan dirinya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Ada dari Sumatra, Ini 3 Smart City di Indonesia

Minggu, 28 April 2024 | 11:35 WIB

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB
X