Dibully Bodoh dan Ditolak Sekolah karena IQ 45, Bakat Terpendam Pria Ini Bikin Terpesona

- Sabtu, 16 Mei 2020 | 19:52 WIB
Zhou Wei, pria yang dibully karena IQ 45 (China.org)
Zhou Wei, pria yang dibully karena IQ 45 (China.org)

Pria yang bernama Zhou Wei ini mengalami masa kecil yang kurang menyenangkan karena diyakini memiliki tingkat IQ yang rendah. Sebenarnya, Zhou Wei dilahirkan secara normal di Wutai, Hanzhou, Tiongkok pada tahun 1991.

Tubuhnya berkembang seperti anak-anak pada umumnya. Namun, saat berusia 6 bulan Zhou divonis mengidap cerebral palsy. Cerebral palsy atau lumpuh otak adalah penyakit yang menyebabkan gangguan pada gerakan dan koordinasi tubuh

Menolak percaya dengan vonis dokter, ibu Zhou membawa putranya ke Rumah Sakit Universitas Medis Beijing. Di sana, dia justru menerima kabar buruk bahwa Zhou Wei mengalami kondisi hipoglikemia dan keterbelakangan mental.

Keluarga Zhou Wei lantas mengupayakan berbagai macam cara untuk menyembuhkannya. Sayang, semua itu gagal, bahkan Zhou disebut sebagai anak dengan IQ rendah gara-gara kondisi tersebut.

-
Zhou Wei (Slideplayer)

Dia kerap menjadi korban bullying dan ditolak oleh banyak sekolah. Akhirnya, sang ibu hanya bisa mengajak Zhou Wei menemaninya berjualan bahan makanan di pasar.

Di sinilah sang ibu mulai menyadari bakat terpendam Zhou. Dia rupanya sangat cepat dalam berhitung hasil jual-beli. Sang ibu menduga anaknya memiliki ketertarikan dengan dunia matematika.

Tapi, kebahagiaan itu luntur saat keluarganya melakukan tes IQ di tahun 2009. Terungkap kalau IQ Zhou hanyalah 45. Kabar ini tentu membuat keluarga sedih dan hampir menyerah terhadap Zhou.

Mujizat pun terjadi di tahun 2014 saat Zhou mengikuti program tv Otak Super. Dia mampu menyelesaikan perhitungan kompleks perkalian 14 digit angka.

-
Zhou mengikuti program kuis di TV (Xinhua)

Kemampuan ini sampai membuat profesor matematika di Universitas Shanghai, Xu Zhenli terpesona. Namun, banyak orang menuding Zhou sudah menghapalkan angka-angka itu sebelumnya.

Akhirnya Universitas Shanghai dan Universitas Tiongkok Timur melakukan tes selama dua hari kepada Zhou. Dari situlah terungkap bahwa Zhou cerdas dalam aritmatika, jauh lebih cerdas daripada orang biasa.

Berdasarkan hasil pencitraan otak, amplitudo otak Zhou lebih besar dari otak orang dewasa normal. Menariknya lagi, otak Zhou akan sangat aktif ketika sedang berhitung.

Dia memakai wilayah otak yang berbeda dari kebanyakan orang saat berhitung. Hasil penelitian ini pada akhirnya membuat Zhou mendapatkan pekerjaan yang layak dan kemampuan berbahasanya ditingkatkan.

Kini, Zhou sudah menjadi pria yang sukses dan mandiri. Zhou sangat berterima kasih kepada sang ibu, yang tanpanya Zhou tidak akan bisa di titik seperti sekarang.

"Dia adalah payung, tempat berlindung bagiku dari angin dan hujan," ujar Zhou.

Halaman:

Editor: Zega

Terkini

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X