Berkat tangan kreatif para pemuda di Desa Tandonsentul, Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, tanaman bonsai eksis di jagad maya. Enggak cuma untuk pemasaran, para pemuda ini juga membuat konten kreatif tentang bonsai yang mengedukasi.
Ada sekitar 20 pemuda di lereng Gunung Bromo yang punya hobi membuat tanaman bonsai. Mereka berasal dari berbagai latar belakang profesi, lalu saling berbagi ilmu dan pengalaman. Untuk meningkatkan penjualan, mereka membuat konten YouTube tentang serba serbi tanaman bonsai.
“Ya setidaknya selain meningkatkan penjualan, kami juga berharap ada penghasilan tambahan dari monetesasi channel YouTube kami. Dari konten yang kami buat juga diharapkan bisa menjadi sarana edukasi dan pendidikan bagi sesama penghobi bonsai,” jelas Fendi, pembuat konten bonsai.
Berkat kreativitas para pemuda ini, siapa sangka bonsai Lumbang bisa terjual dengan harga fantastis antara Rp25 juta hingga Rp75 juta.
“Tergantung dari jenis tanaman, nilai artistik, hingga kesulitannya dalam merangkai dahan,” kata Ahmad Jezzy, salah satu pembuat bonsai Bromo.
Saat pandemi Covid-19 melanda, laju penjualan bonsai sempat mengalami penurunan. Namun tidak selang berapa lama, mereka mulai bangkit dari keterpurukan dengan berusaha mendongkrak pemasaran.
Para pemuda ini yakin, dengan ketekunan semua usaha akan mencapai hasil maksimal. Membuat tanaman bonsai yang awalnya hanya sekedar hobi, lambat laun menjadi profesi yang menguntungkan.
“Jadi melalui kanal digital, tak hanya penjualan bonsai saja yang bisa ditingkatkan. Tetapi ada pemasukan lain, dari setiap konten youtube yang mereka buat. Selain itu, bisa juga sebagai destinasi alternatif, ketika baru turun dari Bromo. Bisa mampir ke tempat kami untuk melihat-lihat bonsai, dijadikan oleh-oleh pun juga bagus,” tutup Fendi.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.