Pemerintah India sempat memerintahkan warganya untuk memeluk sapi di hari Valentine. Hal itu dilakukan untuk mengesampingkan tradisi Valentine dan mempromosikan nilai-nilai Hindu.
Namun anjuran ini akhirnya ditarik lagi oleh pemerintah India. Sebab menui kritik dan memunculkan berbagai meme lucu di internet.
Selama berhari-hari, media telah mengejek rencana pemerintah, menerbitkan kartun satir yang menunjukkan sapi melarikan diri dari pria kasmaran.
Mengembalikan Nilai Budaya India
Dikutip dari The Guardian, sebelumnya pemerintah India berencana mengubah Hari Valentine (Valentine's Day) menjadi ‘Hari Peluk Sapi’ (Cow Hugging Day).
Menurut pernyataan pemerintah, memeluk sapi akan membawa kekayaan emosional, meningkatkan kebahagiaan individu serta kolektif.
Anjuran ini sendiri merupakan gagasan terbaru dari pemerintah partai nasionalis Hindu Bharatiya Janata (BJP) yang dipimpin oleh Perdana Menteri Narendra Modi.
Menurut mereka ‘Hari Peluk Sapi’ akan menambah penghormatan terhadap sapi sebagai kebijakan nasional.
Selain itu selama dekade terakhir, ketika ekonomi India telah terbuka, Hari Valentine telah menjadi acara yang semakin populer di kalangan anak muda.
Perayaan ini didorong oleh kampanye pemasaran massal yang gencar menampilkan karangan bunga, boneka beruang, hadiah berbentuk hati, dan gerakan romantis lainnya pada tanggal 14 Februari.
Tapi karena bentuk politik nasionalis Hindu yang lebih nasionalis di India, liburan dan tradisi kebarat-baratan seperti Hari Valentine semakin menarik reaksi. Bahkan beberapa pihak ekstrem sayap kanan melakukan kekerasan dalam menanggapinya.
The Union Ministry of Fisheries, Animal Husbandry and Dairying want people to celebrate February 14 as Cow Hug Day!!!
— Ravi Nair (@t_d_h_nair) February 8, 2023
Not joking; it is serious???????????????????? pic.twitter.com/nhUgtRgojE
Bukan Hal yang Baru
Kini, Dewan Kesejahteraan Hewan India (AWBI) telah mencabut seruan “Hari Peluk Sapi”. Anjuran ini dibatalkan setelah menuai kritik dari lawan politik dan pengguna media sosial.
Menurut seorang analis politik, Nilanjan Mukhopadhyay mengatakan seruan untuk memeluk sapi benar-benar gila dan menentang logika.
Padahal menurut AWBI sendiri, sapi adalah tulang punggung budaya India dan ekonomi pedesaan karena sifatnya yang bergizi seperti (seorang) ibu.
Selain itu, memeluk sapi juga bukan hal baru, bahkan dianggap sebagai terapi di beberapa belahan dunia. Di Belanda, memeluk sapi dikenal sebagai "koe knuffelen."