Seorang pria menjadi sorotan dan perhatian publik karena mewujudkan keinginan mendiang istrinya untuk dibuatkan patung silikon seukuran aslinya sehingga mereka bisa bersama hingga akhir hayat.
Tapas Sandilya, seorang pensiunan pegawai pemerintah dari Benggala Barat India, kehilangan istrinya yang 39 tahun pada tahun 2021, selama pandemi Covid-19.
Ketika itu istrinya, Indrani dibawa ke rumah sakit untuk diisolasi, namun tidak bisa diselamatkan sehingga dia tidak bisa berada di sisinya saat dia meninggal.
Pria itu kemudian bertekad untuk setidaknya memenuhi keinginan terakhir istrinya, Tapas mulai mencari seorang seniman yang dapat membuat patung terbuat dari silikon untuk mendiang istrinya agar dia tampak bisa hidup kembali.
Sandilya kemudian menghabiskan uang pensiunnya dan menghabiskan 6 bulan dan sekitar $3 ribu atau sekitar Rp45,4 juta untuk membuat replika istrinya.
“Kami mengunjungi kuil Iskcon di Mayapur satu dekade lalu dan tidak bisa berhenti mengagumi patung hidup dari pendiri ordo AC Bhaktivedanta Swami,” kata Tapas Sandilya kepada The Times of India, Jumat (13/1/2023).
“Saat itulah dia meminta saya untuk membuatkan patung serupa dirinya jika dia meninggal sebelum saya kelak.”
Tahun lalu, Sandilya menemukan seorang pematung yang bersedia membuatkan model silikon mendiang istrinya seukuran aslinya, dan menghabiskan waktu berhari-hari bekerja dengannya membuat gips tanah liat yang nantinya akan menjadi dasar pengecoran silikon.
Pria berusia 65 tahun itu memastikan bahwa model itu sesuai dengan keinginannya. Hasilnya, tidak ada yang kurang dari ekspresi wajah Indrani yang sebenarnya untuknya.
Beberapa waktu kemudian, pematung itu datang, dan model silikon Indrani seberat 30 kg yang mengenakan sari sutra Assam yang dikenakan wanita itu saat resepsi pernikahan putranya sekarang bisa duduk secara di ayunan, tempat favoritnya di rumah keluarga.
“Keluarga saya sangat menentang gagasan membuat patung seperti itu tetapi sia-sia. Beberapa kerabat dan tetangga datang membantu,” kata Tapas seperti yang dilansir media lokal India.
“Jika kita bisa menyimpan foto-foto berbingkai di rumah setelah kematian seseorang, mengapa patung tidak?” tambahnya.
