Kehadiran moda transportasi online, dapat membantu berbagai macam kegiatan dan aktivitas banyak orang. Kemudahan dalam hal pemesanan dan harganya yang terjangkau menjadi salah satu alasan transportasi online banyak digunakan orang-orang.
Meskipun kehadirannya yang cukup membantu, nyatanya sebagai customer, sudah seharusnya untuk selalu waspada agar tak terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Seperti halnya yang dialami oleh penumpang ini.
Customer transportasi online ini membagikan pengalaman buruknya saat memesan Grab car. Customer berinisial T ini awalnya memesan Grab car menuju ke dua titik yaitu ke Dharmawangsa di kawasan Jakarta Selatan dan ke kawasan BSD, Serpong, Tangerang Selatan.
Saat memesan Grab car, sebenarnya T sudah merasakan perasaan yang tidak enak. Pasalnya, jarak antara pengemudi ke lokasinya, tidak terlalu jauh, namun pengemudi tak bergerak sama sekali.
Tak ingin langsung berburuk sangka, T justru merasa map-nya tengah mengalami eror atau karena sinyalnya yang tidak bagus. T juga bahkan sampai menunggu pengemudi itu hingga 15 menit lamanya.
Setelah lama menunggu, pengemudi Grab car akhirnya datang. T pun langsung masuk ke dalam mobil dan menyapa sang pengemudi. Namun, T sempat heran, karena biasanya kalau ia memesan Grab dari kos, pengemudi akan putar balik.
"Nah, jalan dari kosan ke arah kantor gw tuh harusnya puter balik n dia malah lurus, gw bilang 'Pak puter balik aja, kalo di depan itu macet n jauh meternya'," tulis T di instastory Instagram-nya.
Meski sudah diberitahu, namun pengemudi Grab car tersebut masih tetap saja meneruskan perjalanannya dengan alasan map yang sudah menunjukkan arah jalan.
Kecurigaan dan perasaan tak enak T kembali muncul saat ia mendengar adanya suara 'poin 1 masuk, masuk 1'. T juga curiga karen pengemudi terus meliriknya berkali-kali.
Tak sampai di situ, pengemudi itu juga membawa mobil ke arah yang cukup jauh dari tujuan T. Merasa ada yang janggal, T pun langsung menegur sang pengemudi dan mengatakan bahwa jalan yang dilewati pengemudi itu sudah cukup jauh. Namun, sang pengemudi hanya membalas bahwa jalan tersebut sesuai dengan arahan map.
Kecurigaan T semakin memuncak saat pengemudi membawa mobil ke tol arah Merak. T yang sambil memberitahu pacarnya ini langsung menegur pengemudi.
"Pak saya gak mau ke arah Merak atau Tangerang saya mau ke selatan! Puter balik pak kita udah salah jalan ini gak seharusnya masuk tol," tegas T pada pengemudi.
Karena T terus menegurnya, pengemudi itu tiba-tiba memberhentikan mobilnya secara dadakan, hingga smartphone dan barang-barang T jatuh semua. Anehnya, pengemudi tersebut langsung memacu mobilnya dengan kencang.
Merasa semakin tidak beres, T berpikir bagaimana caranya bisa keluar dari mobil itu. Ia sempat berpikir untuk lompat, namun kendaraan besar di belakangnya membuat nyalinya ciut untuk lompat. Untungnya, T segera ingat bahwa ada pilihan emergency button di grab.