Sosok kakak beradik Daniel Wicaksono (12) dan Rafael Prasetyo (6), adalah gambaran dari kata pengorbanan dan kerja keras. Ketika bocah seusia mereka menghabiskan waktu selepas sekolah dengan belajar dan bermain, kedua bocah ini justru harus berjualan ikan hias demi membantu orang tuanya, Aan Subandriyo (40).
Bukan tanpa alasan, Daniel dan Rafael terpaksa banting tulang lantaran penghasilan sang ayah sebagai penjual ikan hias keliling menurun sejak awal Pandemi Covid-19. Sementara sang ibunda, Hesti Retnowardani (40) yang berjualan cilok menderita sakit hingga meninggal dunia.
Demi membantu ayahnya, kedua siswa SMP dan TK Krista Gracia, Klaten ini berjualan ikan selepas sekolah. Keduanya berjualan ikan menggunakan sepeda yang dipasangi bronjong pada boncengannya.
Spanduk bertuliskan "ikan hias' jadi penandanya. Setiap hari, sepeda ikan hias ini mangkal di Jl Pramuka (sebelah Selatan Polsek Klaten Kota).
Perjuangan hidup yang enggak mudah ini terpaksa mereka lakoni untuk sekedar bertahan hidup dari segala himpitan ekonomi. Enggak pernah sedikitpun mengeluh, Daniel dan Rafael justru menjalaninya dengan semangat, dan selalu ramah melayani para pembeli ikan hias.
Dalam sehari, penghasilan keduanya tak menentu. Kadang Rp50 ribu atau Rp200 ribu jika sedang ramai pembeli.
Kisah menginspirasi dua bocah ini bahkan viral di media sosial, enggak sedikit warganet Klaten dan sekitarnya yang berempati dan memberi bantuan apapun yang mereka perlukan.