Enggak dipungkiri efek pandemi Covid-19, dirasakan oleh banyak orang di seluruh dunia. Termasuk oleh Zefan Susanto, WNI yang datang ke Inggris pada 2018 lalu.
Zefan ke Inggris karena mendampingi sang istri yang mendapat pekerjaan sebagai software engineer di salah satu perusahaan di Inggris.
Pria kelahiran Malang, dan besar di Surabaya, Jawa Timur, ini merupakan Sarjana Pendidikan yang sukses di bidang teknologi musik. Pria ini selanjutnya berkarir menjadi instructor digital music and technology, mengajar membuat musik dengan komputer, 2006-2007 silam.
Selain aktif mengajar, Zefan sering memberikan workshop dan seminar di berbagai acara komunitas musik. Ia juga mengerjakan proyek-proyek aransemen musik, recording dan kolaborasi bersama pekerja seni di dalam negeri.
Nah, saat pindah ke Inggris, Zefan terpaksa meniti karirnya mulai dari nol. Enggak ada teman dan networking, Zefan mengontak artis-artis Inggris lokal Inggris melalui media sosial.
Gayung bersambut, Zefan akhirnya menggarap beberapa proyek internasional dari China, Singapura, Amerika Serikat, Australia, Prancis, dan lain-lain. Di tahun 2020, Zefan mendapat kesempatan bekerjasama dengan orkestra di Praha dan Budapest. Orkestra tersebut populer sebagai orkestra terbaik di dunia!
Namun ketika pandemi menghantam bumi 2020 silam, pekerja seni di Inggris kelimpungan, begitupun Zefan. Selama itu enggak ada lagi pemasukan, sedangkan tagihan tetap harus dibayar, hingga tabungannya menipis.
Namun Zefan enggak mau berpangku tangan, demi memutar roda ekonomi, akhir Maret 2021 ia mulai bereksperiman mengolah makanan Indonesia. Berkat dorongan istri Dubes RI untuk Inggris, Sari, Zefan fokus berjualan sambal!
Namun, perjuangan belum total, karena Zefan masih ragu dengan sambal buatannya. Ia menyebar tester ke sejumlah kerabat, dan ternyata, sambal buatan Zefan cocok di lidah sejumlah teman.
Agustus 2021, Zefan mantap membuat business plan. Ia pun bergabung dengan ISME (Indonesian Small Medium Enterprises) UK, dan mendapat support yang bagus. Zefan bisa bergabung dan berjualan sambal dalam event ISME. Fyi, ISME UK sendiri adalah sebuah asosiasi pengusaha kecil menengah, yang terdiri dari orang Indonesia di Inggris.
Zefan yang biasa berkecimpung di ‘dapur’ musik, kini sukses pula meracik bumbu dan cabai di dapur sesungguhnya. Sambal buatanya, yang berlabel Dapur CUK alias Cambridge United Kingdom, berhasil mendapat food hygiene rating (makanan bersih dan higienis) bintang 5 dengan predikat sangat bagus. Nama Cambridge dipakai sebagai label, karena Cambridge adalah tempat tinggalnya saat ini.
Selain berjualan di pameran atau acara orang Indonesia di Inggris, sambal buatan Zefan juga dijual via online. Pembelinya bukan hanya orang Cambridge, tapi juga banyak kota di Inggris. Diantaranya London, Brighton, bahkan Skotlandia dan Wales.
Ketika ditanya enak mana mengolah musik dan mengolah sambal, Zefan bertutur dua-duanya ada plus minusnya.
“Musik itu kerja otak, sedangkan sambal itu kerja fisik,” ujar pria berkaca mata ini, kepada Tim IDZ Creators, Rosi Meilani.