Sebagai negara kepulauan, Indonesia punya beragam tradisi dan budaya yang sudah ada berabad-abad lamanya. Banyak yang masih bertahan dan tetap dilestarikan sampai sekarang.
Di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan misalnya. Salah satu tradisi masyarakat Massenrempulu yang sampai sekarang terus dilakukan adalah Tradisi Maccera Manurung. 'Maccera' berarti mensucikan, sementara 'Manurung' diartikan sebagai sesuatu yang turun dari langit.
Salah satu ritualnya adalah warga berbondong-bondong menuju puncak bukit area permakaman leluhur. Masing-masing warga membawa sepasang ayam kampung untuk disembelih. Ayam yang dibawa warga ini enggak boleh sembarangan. Harus ayam yang berwarna merah cerah untuk jantan dan bercorak batik untuk ayam betina.
Nantinya ayam akan diserahkan ke tetua adat, dibacakan doa lalu dibawa pulang untuk disembelih dan dimakan sekeluarga. Bahkan, Rahim, salah satu warga rela datang sejak pagi buta demi bisa berada di antrean paling depan.
"Harus ayam yang kakinya warna kuning, karena ini jenis ayam kampung yang paling unggul,” terang Rahin salah satu warga.
Tradisi ini sendiri sudah dilakukan sejak ratusan tahun lalu oleh masyarakat Desa Pasang. Konon sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur mereka. Dalam pelaksanaannya Maccera Manurung ini harus melibatkan para tokoh dan pemangku adat desa setempat.
Di beberapa desa di Kabupaten Enrekang, Maccera Manurung ini hanya dilakukan empat tahun sekali. Ada juga yang melakukannya delapan tahun sekali.
Saat Maccera Manurung digelar, biasanya mereka yang merantau akan pulang dan berkumpul bersama keluarga layaknya hari Lebaran.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.
