Rendahnya minat baca akan berdampak pada rendahnya tingkat literasi suatu negara. Tingkat literasi yang baik merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan seseorang.
Selain sebagai salah satu indikator kemajuan suatu negara, kemampuan membaca dan menulis sangat penting untuk keberlangsungan karir seseorang.
Dikutip dari Newsweek, ada sekitar 262 juta orang di dunia yang tidak memiliki akses dasar ke pendidikan. Afrika dan Timur Tengah masih menjadi negara dengan minat baca yang rendah, terutama pada kategori usia 15 tahun ke atas.
Baca juga: Minat Baca dan Literasi Merupakan Kunci Penting Menuju Masyarakat Sejahtera
Berikut negara-negara yang memiliki minat baca rendah berdasarkan data yang dirilis UIS UNESCO pada 2019:
1. Sudan Selatan
Di Sudan Selatan, hanya 27 persen penduduk dewasa yang mampu membaca dan menulis. Sementara itu, 70 persen anak atau sekitar 2 juta anak yang tinggal di negara ini tidak mengenyam pendidikan.
Hal ini sebagian besar disebabkan oleh tingginya angka perkawinan anak dan kecenderungan anak-anak untuk membantu orangtuanya beternak sehingga tidak sempat sekolah. Sekolah seperti tidak menjadi prioritas di negara tersebut karena masyarakatnya sibuk bertahan hidup.
2. Irak
Di Irak, tingkat melek hurufnya yaitu sekitar 50 persen. Kurangnya investasi di Irak akibat perang yang terus menerus terjadi menjadi penyebab buruknya sistem pendidikan di Irak. Dampak konflik di negara tersebut begitu nyata. Lebih dari 90 persen anak-anak usia sekolah tak mempunyai sistem pendidikan.
Hampir setengah dari semua anak usia terlantar dan sekitar 355 ribu anak tidak bersekolah. Yang paling terkena dampaknya adalah anak perempuan dalam hal ini. Padahal, dulunya Irak memiliki sistem pendidikan terbagus di Timur Tengah.
3. Mali
Di Mali, tingkat melek hurufnya hanya 35 persen. Berdasarkan data yang dihimpun dari UNICEF, lebih dari 2 juta anak berusia antara 5-17 tahun masih belum bersekolah. Sementara itu, separuh anak muda berusia 15-24 tahun di negara tersebut dinyatakan buta huruf.
Adapun faktor yang menyebabkan kurangnya literasi di negara tersebut yaitu karena kemiskinan rumah tangga, pekerja anak, pernikahan anak serta kurangnya sekolah yang dekat dengan rumah sejumlah anak. Selain itu, tidak ada guru yang mumpuni di sana, alhasil sebagian besar siswa kelas lima di Mali tak bisa membaca dan memiliki kemampuan berhitung.
4. Benin
Berdasarkan data pada 2018, tingkat melek huruf di Benin, Afrika Barat ini hanya mencapai 42,4 persen. Sektor pendidikan di negara tersebut terus mengalami penurunan karena masalah ekonomi.
Keruntuhan ekonomi sempat terjadi di Benin pada tahun 2010. Musibah ini menghmabat berkembangnya sektor pendidikan di negara tersebut.
5. Afghanistan
Tingkat melek huruf di negara ini hanya 43 persen. Perang yang terjadi tiada henti dalam tiga dekade lebih membuat sistem pendidikan di Afghanistan terperosok. Rata-rata anak di Afghanistan tidak bisa menyelesaikan sekolah dasarnya akibat konflik tersebut.