Hari ini (22/4/2020), masyarakat dunia merayakan Hari Bumi Internasional. Perayaan ini salah satu bentuk kepedulian masyarakat dunia terhadap kondisi bumi dari kerusakan alam.
Sejatinya, hari ini para pecinta lingkungan hidup di bawah Earth Day Network juga akan menggelar perayaan Hari Bumi. Namun dengan kondisi pandemi virus corona yang melanda dunai saat ini, maka tentunya akan ada perubahan.
Mengutip dari situs resmi EarthDay.org, Presiden dari Earth Day Network, Kathleen Rogers mengatakan pihaknya akan mengubah strategi dalam memberikan edukasi perihal Hari Bumi.
"Di tengah wabah baru-baru ini, kami mendorong orang untuk bangkit tetapi melakukannya dengan aman dan bertanggung jawab - dalam banyak kasus, itu berarti menggunakan suara kami untuk mendorong tindakan online daripada secara langsung," ucap Kathleen Rogers.
Menurutnya, pandemi virus corona (Covid-19) sendiri telah mengubah wajah dunia menjadi serba digital. Sehingga aktivitas individu untuk memberi edukasi dan bersih harus melihat situasi dan kondisi setempat mengizinkan.
Rencananya, perayaan ke-50 Hari Bumi ini akan diikuti oleh berbagai aktivitas dari beberapa lembaga seperti Great Global CleanUp, Citizen Science, Advocacy, Education, dan meraka yang bergerak di bidang seni.
Melansir dari Wikipedia, perayaan Hari Bumi dimulai di akhir 60-an dan dicanangkan oleh Senator Gaylord Nelson. Salah satu pemicunya adalah kasus tumpahan minyak di Santa Barbara, California pada 1969.
Hari Bumi pertama kali digelar 22 April 1970 yang diikuti berbagai kalangan komunitas, termasuk pelajar SD dan SMP di Amerika. Setidaknya ada 20 Juta warga Amerika Serikat mengikuti perayaan tersebut.
Artikel menarik lainnya
Hari Pertama PSBB, Lalu Lintas Kota Bandung Masih Ramai
Jokowi Larang Mudik, Polda Metro Jaya Siapkan 19 Pos Pantau untuk Cegah Pemudik
3 Arahan Jokowi Soal Stimulus Ekonomi untuk Sektor Riil Terdampak Corona
