Hari ini, 12 Oktober diperingati Hari Tanpa Bra Sedunia, sebuah ajakan untuk tidak memakai penutup payudara dalam rangka mencegak resiko kanker payudara. Jauh sebelum muncul gerakan tersebut, sebuah ajakan serupa sempat dicanangkan, yaitu Go Topless Day, atau hari bertelanjang dada untuk perempuan.
Mengutip Chicagonow, gerakan ini diisponsori oleh GoTopless.org, organisasi yang bertujuan bagi perempuan untuk mendapatkan hak bertelanjang dada yang sama seperti seorang pria. Kesetaraan gender, bagi mereka, harus menyeluruh, tanpa ada pengecualian.
'Go Topless Day' didirikan sebagai tanggapan atas penangkapan Phoenix Feeley (Jill Coccaro), seorang aktivis bertelanjang dada yang ditangkap karena bertelanjang dada di depan umum di New York pada tahun 2005. Kota New York menetapkan denda terhadap Feeley seharga US$29,000 karena bertelanjang dada secara ilegal.
Selain itu, acara ini mendorong wanita untuk bertelanjang dada di depan umum, sementara pria untuk menutupi dada mereka dengan mengenakan bra atau bikini.
Acara tahunan dimulai pada tahun 2007 oleh Go Topless, sebuah kelompok Nevada yang dibentuk oleh Claude Vorilhon, pemimpin Gerakan Raelian, sebuah agama UFO. GoTopless telah mendukung acara serupa di negara bagian lain.
Baca Juga: Siap-siap! Jobstreet Sediakan 2.000 Lowongan Kerja Mulai Besok
"Selama laki-laki bisa bertelanjang dada, perempuan harus memiliki hak konstitusional yang sama atau laki-laki juga harus dipaksa untuk memakai sesuatu yang menutupi dada mereka," Claude Vorilhon.
“Ini tidak lebih konyol daripada wanita yang harus mengenakan atasan setiap saat dalam pertarungan standar ganda, tanpa busana yang dilakukan di depan umum dan di pengadilan,” kata Nadine Gary, presiden GoTopless.org.
Mereka beranggapan jika pria bisa lelaki bisa bertelanjang dada, mengapa wanita tidak?