Pria Ini Korbankan Pernikahan 19 Tahun Demi Punya Dua Pacar, Ini Kehidupannya Sekarang

- Selasa, 13 Oktober 2020 | 14:28 WIB
Pria ceraikan istri demi punya dua pacar (Instagram/shai_the_poly_guy)
Pria ceraikan istri demi punya dua pacar (Instagram/shai_the_poly_guy)

Poliamori adalah salah satu bentuk hubungan asmara dimana seorang pria memiliki lebih dari satu pasangan, bisa lawan jenis atau lawan jenis.

Salah satu yang menganut prinsip ini adalah seorang pria yang bernama Shai Fishman. Pengusaha asal Pennsylvania ini sebenarnya sudah memiliki istri yang menemaninya selama 19 tahun.

Tapi, kemudian Shai merasa bosan dengan kehidupan pernikahan hanya dengan satu pasangan. Menurutnya, itu monoton dan membosankan.

Akhirnya, dia menceraikan istrinya dan kini menjalin hubungan asmara dengan dua orang wanita yang dia kenal secara online.

Dilansir dari The Sun, pria berusia 46 tahun ini mulai mempertimbangkan hubungan poliamori setelah menonton acara  'Big Love & Polyamory' dan 'Married and Dating'.

Shai lalu mendiskusikannya dengan sang istri, Danielle. Setelah diskusi yang panjang dan melelahkan, akhirnya Danielle setuju mencoba konsep tersebut.

Namun, Danielle hanya bertahan 7 bulan. Dia tidak sanggup melihat suaminya bercinta dengan wanita lain, apalagi mereka sudah punya anak.

Akhirnya, Shai dan Danielle memilih berpisah. Menurut Shai, dari pernikahannya dengan Danielle, dia hanya merasa dipenuhi dari enam kebutuhan batin, yang pernah diulas oleh filsuf Tony Robbins.

"Kebutuhan ini adalah merasa aman, signifikan, dicintai, dan juga punya variasi, perkembangan, dan pelayanan. Meskipun pernikahan saya dengan Danielle terlihat sempurna menurut standar kebanyakan orang, saya hanya mendapatkan rasa aman, signifikan dan cinta," tuturnya.

Dua tahun setelah bercerai, Shai menjalin hubungan dengan dua wanita bernama Lea dan Krissy. Seperti Shai, kedua wanita ini juga merasa bosan dengan hidup hanya dengan satu pasangan.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

???? I MESSED THINGS UP AND I HURT HER! About 4 years ago, when Lea and I were about 5 months into our new poly relationship, I started a full on poly partnership with Krissy. I didn’t know what I didn’t know, and we all paid a price for that. We didn’t know anything about attachment theory and how practicing polyamory with an “anxious attached” partner was much different than with a “secure attached” partner. Just because Lea came into my prior poly relationship, and just because we had other inclusive and exclusive connections, did not mean that Lea’s nervous system was at all ready for me to take on an equal partner after “nesting with me” as a primary for a few months. Just because the three of us had a few beautiful integrated experiences did not mean that Lea was able to process details about the separate experiences with Krissy or that she was comfortable with lots of exclusive affection in close proximity (I’m extra-amorous btw). All of this “not knowing” was costly and in hindsight, I wish I was better prepared. All the books in the world could not prepare us for the poly school of hard knocks that followed. Luckily, we survived though! We’ve been living together for three years. My ex-wife Danielle also lives with us and we are co-parenting three awesome kids. We have other sweeties in our growing constellation and things are kinda lovely. They are lovely because we’ve gotten good at holding emotions and navigating conflicts with finesse using our “homegrown” communication blueprint that has saved us time and time again. We’ve also discovered trauma healing modalities and those have played a big role too. Which brings me to the point of this post, we are now able to support and guide a couple of new coaching clients. In our coaching programs we dive deeper into the core human needs that drive us to explore open-relating and how those needs then inform the different styles on the non-monogamy spectrum we get to choose from. We cover attachment styles and most importantly, share the communication tools that everyone should be empowered with as they dare to travel this road less traveled.

A post shared by Shai The Poly Guy (@shai_the_poly_guy) on

Shai mengklaim bahwa hubungan poliamori telah membuatnya lebih berkembang dari sisi emosional dan spiritual. Anak-anaknya sendiri menerima hubungan yang dianut oleh ayahnya, meski kadang mereka khawatir akan pandangan tetangga.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X