Kiblat berasal dari bahasa Arab qiblah yang berarti arah. Para ulama sepakat bahwa dalam keadaan normal, salat hanya sah jika menghadap kiblat.
Kecuali, bagi mereka yang salat saat keadaan mendesak seperti kondisi perang atau berada di atas kendaraan untuk perjalanan jauh.
Cara menentukan arah kiblat salat memang tidak bisa sembarangan. Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, baik secara manual maupun modern.
Berikut Indozone coba rangkum dari berbagai sumber, cara-cara menentukan arah kiblat salat.
Cara Menentukan Arah Kiblat Manual
Dalam keadaan tertentu, penting untuk kita ketahui cara menentukan arah kiblat secara manual alias tanpa menggunakan kecanggihan teknologi.
-
Arah Kiblat dengan Matahari
Cara manual pertama menetapkan arah kiblat yakni dengan memperhatikan gerak semu harian matahari. Sejak zaman nenek moyang, cara ini sudah dipercaya.
Seperti kita ketahui, matahari terbit dari arah Timur dan tenggelam ke arah Barat.
Dengan mengetahui di mana matahari terbit dan tenggelam, kita bisa langsung tahu arah menuju Mekkah sebagai patokan arah kiblat yang benar.
-
Arah Kiblat dengan Bantuan Lumut di Pohon
Saat berada di tengah hutan yang gelap, kita bisa menentukan arah kiblat dengan bantuan lumut yang tumbuh di pepohonan.
Caranya, periksa batang pohon yang ada di sekitar. Kalau ada lumur di salah satu sisi pohon, bisa dipastikan itulah arah Timur.
Sementara itu, lumut yang berada di sisi sebaliknya menandakan arah Barat.
-
Arah Kiblat dengan Tongkat Istiwa
Cara menetapkan arah kiblat secara manual berikutnya yakni dengan menggunakan tongkat istiwa' atau jam matahari.
Pertama, carilah daerah datar sebelum tengah hari. Tancapkan sebuah tongkat lurus vertikal dengan panjang sekitar 30 cm dan berdiameter 1 cm.
Tandai ujung bayangan dari tongkat tersebut dan ukurlah panjang bayangan. Lalu, gambarlah lingkaran dengan jari-jari sekitar 20 cm pada pangkal tongkat.