Meski diketahui peluang kerja di tahun 2021 langka dan turun secara signifikan akibat pandemi Covid-19, belum lama ini sebuah perusahaan memanfaatkan hal ini dan memutuskan untuk memanfaatkannya dengan tidak menawarkan apapun kepada pelamar mereka.
Sejalan dengan itu, satu perusahaan tertentu tampaknya telah membawa kata eksploitasi ke tingkat yang lain. Pengguna Twitter Nazri (@ahmadnazrafq) memposting iklan pekerjaan untuk desainer grafis yang ia temukan di situs profesional, LinkedIn.
Pekerjaan itu mengharuskan pelamar memiliki pengalaman tiga tahun lebih di Photoshop, Illustrator, dan Indesign, dan Adobe After Effects. Mereka juga menambahkan bahwa pelamar harus tahu cara mendesain logo, ikon, dan infografik.
Namun, yang membuat netizen geram adalah saat perusahaan itu tidak menawarkan sebuah 'kompensasi' dan 'tidak memberikan gaji' kepada karyawannya.
“Bentuk kompensasi lain termasuk eksposur dalam bekerja dengan startup tahap awal dan secara langsung dengan tim pendiri,” ungkap akun tersebut.
Kompensasi alternatif perusahaan juga mencakup pertumbuhan pribadi, rekomendasi, dan kemungkinan penggajian ketika bisnis menjadi menguntungkan.
Baca juga: Coldplay Kolaborasi dengan The Ocean Cleanup untuk Bantu Mengajak Pembersihan Sungai
Dilansir dari World of Buzz, Selasa (30/3/2021), Nazri mengatakan bahwa dia mencoba mencari iklan pekerjaan itu lagi tetapi tampaknya telah dihapus seluruhnya dari situs web.
Orang gila je yang apply. pic.twitter.com/OUIWkUjasJ
— Nazir (@ahmdnazrafq) March 28, 2021
Nazri juga mengungkapkan bahwa dia yakin perusahaan ini hanya memanfaatkan beberapa orang yang menggunakan pandemi sebagai alasan dan "eksposur" sebagai umpan untuk memikat mereka.
“Ini mungkin untuk menghemat biaya, untuk memenuhi target tertentu, atau mungkin mereka pernah memiliki reputasi yang buruk di masa lalu, seperti misalnya, menggunakan magang untuk keuntungan mereka,” katanya.
Ia bahkan mengatakan bahwa pelapor perusahaan seperti ini kepada pihak berwajib sebenarnya dapat membantu namun sebaliknya kita sebagai pencari kerja tidak boleh menjadi enabler bagi perusahaan seperti ini betapapun putus asa kita.
“Namun, yang bisa kami lakukan adalah menyebarkan kesadaran akan perilaku ini di depan umum, berharap tidak ada yang mau mengambil umpannya,” sambungnya.