Sejak awal Desember, berbagai tempat di Turki mulai berhiaskan dekorasi Natal. Mulai dari hotel, pusat perbelanjaan, toko-toko, kafe, restoran, alun-alun, sampai rumah sakit. Sosok sinterklas juga bermunculan di tempat-tempat keramaian, menghibur anak-anak dan membagi-bagikan hadiah.
Dekorasi natal juga lazim terpasang di rumah-rumah warga. Bukan hanya warga Kristiani, tapi juga Muslim. Jangan heran kalau melihat di depan pintu atau jendela rumah ada Christmas Wreath, karangan bunga berbentuk lingkaran.
Ada juga yang menghias ruang tamu atau ruang keluarga dengan pohon natal, lengkap dengan berbagai dekorasinya. Seperti kaos kaki, Christmas balls, lonceng dan figur natal (sinterklas, manusia salju, rusa kutub). Beberapa keluarga juga mendekor ruang makan dengan tema natal.
Dekorasi Natal untuk Tahun Baru
Total populasi di Turki sekitar 82,5 juta jiwa. Menurut data Diyanet (Direktorat Urusan Agama di Turki), sekitar 99% penduduk mengidentifikasi diri sebagai penganut Islam. Tapi, mayoritas hanya memahami Islam dalam konteks kultural dan sosiologis, bukan dalam konteks keagamaan.
Di negara sekuler ini, memasang dekorasi natal merupakan bagian dari tradisi menyambut tahun baru, bukan merayakan kelahiran Yesus Kristus. Karenanya, Muslim di Turki juga ikut menghias rumah mereka dengan pernak-pernik natal.
Uniknya, hampir engga ada ucapan “Merry Christmas” atau sejenisnya, meskipun dekorasi natal terpasang di mana-mana. Yang umum diucapkan dan tertulis adalah “Mutlu Yillar” yang berarti “Selamat Tahun Baru”.
Tapi, ada juga umat Muslim Turki yang paham, kalau dekorasi natal identik dengan hari keagamaan umat Kristiani. Sehingga mereka engga ikutan memasangnya di rumah.
Hari Natal Bukan Libur Nasional
Berbeda dengan Idul Fitri dan Idul Adha, Natal di Turki bukanlah hari libur nasional. Kalau 25 Desember jatuh di weekdays, kantor, bank dan sekolah tetap buka seperti biasa.
Meski Kristen dan Katolik menjadi agama minoritas di Turki, engga ada larangan merayakan Natal secara terbuka. Umat Kristiani di Turki biasanya merayakan natal di rumah, restoran atau hotel bersama teman dan keluarga.
Sinterklas Lahir di Turki
Natal di seluruh dunia, identik dengan sosok Santa Claus atau Sinterklas. Figur Sinterklas yang populer sekarang, merupakan ciptaan penulis fiksi asal Amerika, pada abad ke-19. Figurnya berbeda 180 derajat dengan Sinterklas asli.
Baca Juga: Berkunjung ke 'Feerie de Noel' Berasa Natal Setiap Hari, Lokasinya Mirip Film Disney!
Sosok Sinterklas merupakan representasi Santo Nicholas. Ia lahir sekitar tahun 280 Masehi di Myra, kota kecil yang pernah jadi bagian dari Imperium Romawi. Sekarang Myra bernama Demre dan termasuk wilayah Turki.
Sosok Santo Nicholas menghias setiap sudut kota Demre, yang mayoritas warganya beragama Islam. Poster, foto, lukisan, patung, suvenir juga beberapa pahatan di situs-situs bersejarah di Demre.
Artikel Menarik Lainnya: