Wisata Turki enggak hanya Cappadocia, tetapi masih banyak tempat-tempat cantik yang bisa dikunjungi. Salah satunya adalah Alanya, sebuah kota yang memiliki pemandangan pantai indah dan memikat siapa saja yang berkunjung.
Alanya, seperti seperti Bali, banyak resor-resor berdiri di sepanjang kota ini. Enggak heran kalau Alanya dijadikan destinasi incaran para pelancong dari Eropa.
Sebagai tujuan wisata yang selalu ramai diburu wisatawan mancanegara, pariwisata di kota ini selalu hidup. Bahkan 30 pendapatan sektor pariwisata Turki disumbang dari kota ini.
Salah satu elemen yang meramaikan pariwisata suatu daerah ialah toko oleh-oleh. Nah, di Alanya, Provinsi Antalya, ada sebuah toko milik orang Indonesia namanya Cinaralti Giyim.
Pemiliknya adalah Dian Andriany Sunaryo yang kemudian lebih dikenal dengan nama Dian Akbas setelah menikah dengan Yasar Akbas, orang Turki.
Perempuan Bandung, lulusan Administrasi Niaga, Politeknik ITB ini menikah tahun 2005 dan langsung diboyong oleh suaminya ke Turki.
Awalnya toko yang lokasinya di pusat kota ini dijalankan suaminya, tetapi setelah suaminya mendapatkan pekerjaan sebagai agriculture engineering ia menyerahkan usaha tokonya sepenuhnya kepada Dian.
Adapun produk yang dijual di tokonya adalah aneka baju muslim seperti long dress, jilbab, tunic, burkini, dan abaya. Meski modelnya baju muslim, tapi pembelinya banyak yang non muslim yaitu para turis mancanegara mayoritas Eropa. Sebagian produknya seperti jilbab, Dian datangkan dari Indonesia.
Menjadi orang Indonesia di negara orang ternyata enggak mudah. Rata-rata turis Eropa sudah tahu Indonesia, sedangkan Orang Turki sendiri masih ada yang enggak tahu tentang Indonesia. Tapi bagi mereka yang pernah bertemu saat berhaji atau umroh.
“Wah, orang Indonesia ya? Orang Indonesia baik-baik, ramah-ramah kata orang Turki. Alhamdulillah, mereka akan sangat menyanjung Indonesia berdasarkan pengalaman haji atau umrohnya,” kata Dian saat menceritakan pengalamannya bertemu orang Turki kepada Tim IDZ Creators.
Bisnis di negara orang bukan tanpa kendala, Dian sebagai orang asing juga merasakannya. Banyak turis asing yang enggak bisa berbahasa Inggris menjadi salah satu penghambat proses jual beli di tokonya.
Mengingat wisatawan mancanegara ke Alanya berasal Eropa dengan bahasanya masing-masing, Rusia, Jerman, Prancis, dan Belanda.
Dian menjadikan kendala tersebut sebagai tantangan, ia pun akhirnya mempelajari berbagai bahasa. Selain bahasa Turki dan Inggris, Dian juga bisa berbahasa Jepang, Arab, Jerman dan Rusia.
Semua dilakukan untuk memperlancar usahanya. Keren ya! Kalau ke Turki mampir ke Alanya sembari jalan-jalan bisa mampir ke toko orang Indonesia.