Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya saat pandemi, Ramadan tahun ini sudah lebih meriah karena adanya pelonggaran PPKM. Tahun ini juga jadi momentum yang tepat menjalin silaturahmi kembali lewat bukber alias buka bersama.
Menghadiri bukber dan bertemu teman-teman lama memang menyenangkan. Minusnya, banyaknya bukber yang harus dihadiri seringkali bikin pengeluaran jadi tak terhingga.
Karena itu, penting bagi kita untuk menyiapkan dana khusus bukber. Bahkan, dana untuk bukber dianjurkan disiapkan dari sebelum puasa.
Faculty Head of Sequis Training Academy of Excellence Samuji mengatakan, seharusnya sejak awal sudah menetapkan berapa kali mengikuti bukber. Sehingga budget-nya pun bisa diperkirakan.
Baca juga: COVID-19 Meningkat! Dinkes DKI Jakarta Imbau Warga Hindari Bukber
"Sebaiknya sejak awal tetapkan berapa kali Anda akan mengikuti acara buka bersama, misalnya seminggu sekali saja," kata Samuji dalam siaran pers, dikutip dari Antara pada Senin (27/3/2023).
Singkatnya, dana bukber bisa disiapkan sejak satu-dua bulan sebelum Ramadan. Dengan adanya anggaran bukber, pengeluaran jadi tetap terjaga. Bonus dan THR pun tidak terganggu.
Hati-Hati dengan Pengeluaran Lain Selama Ramadan
Pengeluaran lain yang perlu dicermati selama bulan Ramadan yaitu seperti zakat fitrah, berbagi takjil, baju lebaran, bingkisan lebaran dan biaya mudik.
Tentu saja bagi umat muslim anggaran selama Ramadan lebih besar dari bulan-bulan yang lain. Karena itulah perencanaan anggaran diperlukan.
Baca juga: Terniat! Cewek-cewek Ini Cosplay Outfit Gen Halilintar: Bisa Buat Referensi OOTD Bukber
Sarannya, untuk lebaran pertimbangkan lagi memadupadankan baju-baju lama atau kalau ingin beli baru pertimbangkan berdasarkan kenyamanan dan kemampuan finansial.
Jangan memaksakan diri harus membeli baju yang bermerek kalau financial tidak mendukung.
Untuk dana mudik, bisa diambil dari anggaran liburan atau anggaran yang sudah ditabung sebelumnya. Yang paling penting, hindari mudik dengan berutang.
"Hindari mudik dengan berutang kartu kredit karena akan membuat masalah baru pada bulan-bulan berikutnya karena harus melunasi utang beserta bunganya atau kebutuhan lain menjadi tertunda pemenuhannya," kata Samuji.
