Guru ngaji bernama Muammar Ashraf Ahmad Faizul ini seolah sudah merasakan firasat bahwa ia akan kembali ke SisiNya. Muammar menunjukkan gelagat yang tak biasa beberapa hari sebelum meninggal.
Salah satunya yaitu ia meminta kakaknya, Solihatul Husna untuk merayakan hari ulang tahunnya lebih awal. Muammar seharusnya berulang tahun pada Agustus bulan depan, namun ia ingin merayakan ulang tahunnya di bulan ini.
Kepada kakaknya, Muammar mengatakan bahwa ia takut tidak sempat merayakan hari ulang tahunnya.
"Seharusnya birthday dia itu tanggal 7 Agustus depan, tapi dia minta merayakannya lebih awal. Dia takut 'tidak sempat'," kata Husna.
Saat itu, keluarga Muammar tidak ada yang menyadari bahwa itu adalah sebuah 'pertanda'. Selain minta ulang tahunnya dirayakan lebih awal, Muammar juga sempat mengecat ulang rumahnya.
"Dia juga sempat mempercantik rumah seminggu sebelum kepergiannya dengan alasan 'Ammar ingin mengecat rumah ini, agar orang yang datang ke rumah ummi dan abah bisa melihat rumah ini lebih cantik'," ujar Husna.
Tidak seperti biasanya, guru ngaji berusia 21 tahun itu bahkan sempat meminta sang kakak untuk memotretnya dan merekam video saat mengecat. Muammar juga sempat mengatakan bahwa foto tersebut untuk disimpan sebagai kenang-kenangan.
"Saya sempat bercanda 'eh untuk apa minta foto, handphone saja tidak punya, mau dikirim kemana'. Kemudian dia tertawa dan senyum 'simpan buat kenangan'," ungkap Husna.
Meski sedih dan sangat kehilangan, Husna dan keluarga mengaku lega karena kematian Muammar dipermudah. Muammar meninggal di hari Jumat usai mengalami kecelakaan saat dalam perjalanan hendak mengajar ngaji di daerah Kuantan.
Akibat kecelakaan tersebut, Muammar mengalami cedera parah di bagian kepalanya. Dia sempat dirawat di rumah sakit, namun Muammar akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Jumat kemarin (10/7/2020).
