Hampir semua orang yang hendak bunuh diri menunjukkan tanda-tanda peringatan bunuh diri. Hanya saja, terkadang tanda tersebut tidak disadari orang sekitarnya.
Berbicara soal bunuh diri, baru-baru ini viral curhatan seorang netizen asal Surabaya mengkhwatirkan kondisi temannya yang mengisyaratkan bunuh diri lewat unggahan status WhatsApp.
Dalam unggahan tersebut, terlihat sebuah tumbrl dan benda berwarna putih diduga racun untuk bunuh diri.
Dia mengaku sudah berulangkali menghubungi temannya tersebut, tapi tidak ada jawaban dan membuatnya semakin resah.
Baca juga: Merinding! Seorang Polisi Tewas di Jakut, Diduga Bunuh Diri
"Plis bgt kl kalian dom sby & dkt sm almat itu tlg smperin org ini, dia tmn gue tp gue gatau dia knp, uda dicht & dicall in dr td mlm tpi gada jwbn. Tlg bgt ya guys gue gabisa ksana krn gue di jkt, kekny mau coba bund1r," kata netizen tersebut dikutip dari akun Twitter tanyakanrl, Rabu (15/2/2023).
???? TW // BUND1R
— Tanyarl ? Dilarang ???? (@tanyakanrl) February 15, 2023
pls bgt kl kalian dom sby & dkt sm almat itu tlg smperin org ini, dia tmn gue tp gue gatau dia knp, uda dicht & dicall in dr td mlm tpi gada jwbn. Tlg bgt ya guys gue gabisa ksana krn gue di jkt, kekny mau coba bund1r ???? pic.twitter.com/f3xpKDbKlF
Namun, cuitan itu tidak hanya mendapat simpati, tapi juga mendapat ejekan dari netizen lainnya. Pria yang sudah mengisyaratkan bunuh diri tersebut malah dianggap caper alias cari perhatian
Beberapa jam selang cuitan itu ramai di Twitter, Command Center Surabaya lewat cuitannya mengabarkan bahwa pria tersebut ditemukan tewas di kamar kosnya.
Petugas menemukan pemuda tersebut sudah tidak bernyawa lagi pada pagi hari keesokan harinya sekitar pukul 09.40 WIB, setelah ia update status.
"Halo kak mohon maaf untuk yang bersangkutan sudah dilakukan pengecekan oleh petugas pada pukul 09.40 WIB di dalam kamar kosnya dalam kondisi sudah meninggal dunia," demikian pernyataan Comman Center Surabaya.
Kepergian pria itu membuat banyak netizen yang patah hati, sekaligus miris melihat masih ada orang yang tidak peka dengan kesehatan mental orang sekitarnya.
Catatan Redaksi:
Bila kamu atau orang sekitarmu menunjukkan gejala depresi yang mengarah ke bunuh diri, silakan menghubungi Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes (021-500-454).