Belakangan ramai pembicaraan terkait penipuan berkedok sedekah yang diduga dilakukan oleh salah seorang penceramah kondang Tanah Air.
Sang ustadz yang biasa berdakwah soal keutamaan sedekah, disebut-sebut telah menipu dengan menjual dalil agama. Beliau terbiasa menyuruh jemaahnya untuk tak ragu dan habis-habisan dalam bersedekah.
Lantas bagaimana sedekah yang benar? Haruskah sedekah dilakukan dalam jumlah yang besar?
Sebelumnya, sebagai umat Nabi Muhammad SAW, hendaklah kita selalu menjadikannya sebagai panutan dalam setiap hal, termasuk soal bersedekah.
Baca juga: Tips Istiqomah Beribadah yang Dianjurkan Rasulullah, Niat dan Komitmen Hanya Kepada Allah
Rasulullah SAW sendiri telah mencontohkan kepada kita bagaimana sedekah yang baik, yang mendatangkan gundukan pahala, tidak menjadi sia-sia atau menuai murka dari Allah Ta’ala.
Di mana sedekah yang baik utamanya tidak boleh ngasal. Pasalnya sedekah adalah amalan yang sangat mulia, bahkan menjadi salah satu pilar utama menyebarnya ajaran Islam di muka bumi.
Karena tanpa sedekah tidak akan ada masjid sebagai tempat menuntut ilmu pada zaman rasul, tidak akan ada perlengkapan untuk menyebarkan agama islam, ataupun biaya untuk berjihad dan mempertahankan diri dari orang-orang kafir.
Maka dari itu, jangan sampai melakukan sedekahkan yang salah. Adapun mengutip dari Hasmipeduli, berikut cara-cara bersedekah yang dianjurkan Rasulullah SAW.
1. Dahulukan sedekah kepada kerabat yang membutuhkan
Allah SWT telah berfirman bahwa sedekah yang paling baik dan utama adalah sedekah kepada keluarga yang membutuhkan.
“Mereka bertanya kepada engkau tentang apa yang mereka infakkan, Jawablah! Apa saja harta yang kamu infakkan hendaklah diberikan kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan. Dan apa sahaja kebajikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui,” (Al – Baqarah: 215).
2. Tidak bersedekah dengan barang yang buruk atau tidak layak
Dalam bersedekah hendaklah kita mengutamakan nilai manfaat. Jangan sampai apa yang kita sedekahkan tidak berguna atau tidak bisa memberikan manfaat kepada orang lain.
"Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji," (Al – Baqarah: 267).
3. Tidak mengungkit-ungkit sedekah dan menyakiti si penerima
Pantang bagi orang yang bersedekah mengungkit-ungkit barang atau uang pemberiannya karena dapat menyakiti si penerima.