Sudah bukan rahasia lagi, Bali adalah epicentrum pariwisata Indonesia. Bukan hanya karena alamnya yang indah tetapi juga budaya dan tradisinya. Salah satu yang selalu menarik adalah kerajinan ukiran kayu tradisional.
Ukiran kayu Bali biasanya dibuat khusus oleh para seniman. Dalam setiap membuat ukrian, para seniman Bali selalu menggabungkan antara kehidupan spiritual dengan nilai ekonomi.
"Dalam ukiran kayu itu memang ada keseimbangan antara spiritual, religius dan komersial. Makanya seni ukir seperti ini tidak hanya mendapat tempat spesial di hati orang Bali, tapi juga bagi para penikmat seni,” ujar Darno, salah satu kolektor ukiran asal Makassar kepada Rudi Hartono, Tim IDZ Creators.
Biasanya Darno berburu ukiran kayu khas Bali ini di Pasar Seni Ubud. Tetapi kadang juga memesan langsung pada seniman ukiran kayu di Desa Mas, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar.
"Saya biasanya kalau punya pesanan khusus langsung ke seniman ukirnya. Itu ada di Ubud. Kolektor karya seni dari luar negeri banyak yang langsung ke sana juga untuk memesan,” lanjut Darno.
Desa Mas di Ubud memang sangat terkenal di kalangan kolektor seni baik lokal maupun dari mancanegara. Tidak hanya terkenal dengan ukiran patung kayunya, desa ini juga terkenal sebagai pengekspor ukiran daun pintu yang terbuat dari kayu. Daun pintu ini di kirim ke Asia, Eropa, hingga Amerika Serikat.
Di kerjakan dengan sangat hati-hati, proses pembuatan ukiran kayu Bali ini bisa memakan waktu hingga berbulan-bulan tergnatung tingkat kerumitan dan besar kecilnya ukuran kayu yang akan diukir. Menggunakan material berkualitas tinggi ukiran kayu di Desa Mas ini bisa mencapai ratusan juta rupiah harganya.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.