Sambutan kurang menyenangkan dirasakan seorang pengungsi cantik asal Ukraina, bukannya mendapatkan perlindungan untuk memulai hidup baru di Inggris, malah dibanjiri pesan usil dari pria hidung belang.
Julia Skubenko (30) seorang pengungsi Ukraina yang berusaha mencari tempat perlindungan tinggal di sebuah rumah di Inggris telah dibombardir dengan pesan-pesan menyeramkan dari para pria.
Awalnya Julai menulis permohonan putus asa kepada orang Inggris untuk menyediakan tempat berlindung yang aman tetapi malah disambut dengan serangkaian balasan busuk.
Setelah dipaksa meninggalkan tanah air tercinta untuk melarikan diri invasi pasukan Rusia, pengungsi memulai dengan mulai memposting ke Facebook. Dia berharap bisa memulai hidup baru di Inggris.
Di Kyiv, Ibu Kota Ukraina sendiri, Julia awalnya menjalankan sebuah perusahaan pembersih yang cukup sukses namun semua jadi bencana usai datang invasi dari Rusia.
Begitulah awalnya dia menulis di sebuah postingan menyentuh banyak netizen di media sosial.
Di samping foto dirinya yang tersenyum, pengusaha itu menjelaskan bahwa dia tidak pernah berfikir sebelumnya untuk pindah ke Inggris.
Tetapi orang Ukraina yang putus asa itu mengakui bahwa dia sekarang ingin pindah ke Inggris dan berharap bisa menemukan orang yang bisa menampungnya untuk tinggal di sana.
Dari postingan Julia itu, dia juga menautkan nomor ponselnya dalam profil di media sosialnya.
Namun, permintaan tulusnya itu dirusak oleh komentar negatif dari orang-orang yang kemudian menawarinya kamar untuk berkencan hingga ada yang memintanya untuk 'menikah'.
Sementara itu, Julia menyebut hanya tertarik pindah ke rumah orang yang menampungnya dengan wanita lain yang tinggal di sana.
Sementara pria hidung belang lainnya berusaha membual bahwa dia memiliki perusahaan minyak dan bank mau mempekerjakannya sebagai 'asisten'.
Wanita berusia 30 tahun itu pun kemudian mengatakan bahwa dia berusaha untuk percaya dengan tawaran tulus yang datang kepadanya untuk bisa tinggal di Inggris karena belas kasihan dari orang lain, bukan karena ada motif lainnya.
"Saya khawatir tentang gadis-gadis dari negara saya," kata Julia.
