Tidak bisa dipungkiri, aksi bullying masih kerap terjadi di lingkungan pertemanan Indonesia. Mulai dari bullying fisik hingga bullying verbal yang tujuannya untuk menjatuhkan mental korban.
Jika korban tidak mendapatkan dukungan, bukan tidak mungkin dia akan terus terpuruk. Seperti yang dialami oleh remaja berikut ini. Dia dibully beramai-ramai oleh temannya karena tak mampu membeli jajanan mahal.
Remaja ini mengajak temannya makan jajanan seblak saja, alih-alih jajanan mahal. Namun, dia justru dihina dan disebut tidak berkelas karena tak mampu beli jajanan mahal.
Yang lebih menyakitkan lagi, teman-temannya juga mengejek statusnya sebagai anak yatim dan ibunya yang seorang janda.
"Lagian cuma bisa makan daging setahun 2x doang anjir. Lebaran sama pas Idul Adha doang kan, itu juga dapat kupon pembagian qurban. Kalo lebaran bisa beli karna dapat santunan dia yatim sama emaknya janda," kata temannya.
"Pantes uang saku u ga cukup ya. Yaudah u nyeblak aja dah sono," balas yang lain.
Dihina berkali-kali membuat remaja ini mengatakan bahwa dia tidak akan ikut nongkrong bersama teman-temannya.
Unggahan akun Twitter subtanyarl ini pun menuai rasa geram dari netizen. Mereka mengecam sikap teman-temannya yang sangat "toxic".
Seorang netizen pun tergerak hatinya membelikan makanan yang diidam-idamkan oleh teman remaja tadi. Saat makanan diterima, remaja itu mengucapkan terima kasih karena bisa mencicipi makanan seperti temannya.
Yeyy akhirnya dia baca jg twit gua, trs dia udh makan deh tuh yoshinoya ????????????
— harry (@sabdaharry) September 9, 2020
Kalian gausah ikut minta yg macem macem ???????????? pic.twitter.com/J4vJmuVEMU
Tak hanya itu, pihak restoran juga ikut mengirimkan makanan dan kupon ke rumah remaja ini sebagai bentuk dukungan moral usai dibully teman-temannya.
Aku kasih update ni, adek-nya ktnya bakal dikirimin menu dari @yoshinoyaID nih. Makasih ya mimin ???? pic.twitter.com/Zoz9RUQKhv
— harry (@sabdaharry) September 9, 2020
Bagaimana dengan lingkungan pertemaanmu sendiri? Apakah kamu juga pernah mengalami hal yang sama, atau malah kamu yang menjadi pelaku bullying entah sadar atau tidak?